Djawanews.com – Richard Eliezer bersaki bahwa Ferdy Sambo sudah merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan sejak awal. Richard mengatakan hal tersebut ketika dirinya menjadi saksi kunci dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan istrinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (13/12).
Dalam kesaksiannya, Richard menceritakan soal peristiwa yang terjadi di rumah pribadi Sambo di Jalan Sagulung 3, yang hanya berlokasi beberapa ratus meter dari Komplek Polri Duren Tiga. Awalnya, Richard dipanggil Ricky untuk menghadap Sambo yang berada di lantai tiga.
Menurut dia, Sambo sempat menanyakan apakah ia mengetahui soal kejadian di Magelang. Richard mengaku tidak tahu. Tidak berapa lama, Putri Candrawathi keluar dari kamarnya dan duduk di sofa panjang bersama Sambo.
Saat itulah Sambo menceritakan kepada Richard bahwa Putri dilecehkan oleh Yosua. Ferdy Sambo dan Putri lantas menangis di hadapan Richard.
“Memang kurang ajar anak itu! Sudah menghina Saya! Dia sudah menghina harkat martabat saya Tidak ada gunanya pangkat ini,” kata Richard sambil menirukan perkataan Sambo sambil memegang tanda pangkat di kerahnya.
Setelah itu, menurut cerita Richard Eliezer, Ferdy Sambo mencondongkan badan dan berkata bahwa Yosua harus mati. Saat itu Richard mengaku mendapatkan perintah dari Sambo untuk menembak Yosua. Sebab, kata dia, kalau dia sendiri yang menembak tidak akan ada yang membela.
Ferdy Sambo pun menyampaikan detail skenario palsu yang telah dia susun agar kematian Yosua terkesan akibat upaya bela diri oleh Richard Eliezer. Dalam skenario itu, menurut Richard, Sambo telah menyebut peristiwa itu terjadi di rumah Komplek Duren Tiga.
“Jadi gini Chad, lokasinya di 46 (nomor rumah dinas). Nanti di 46 itu Ibu dilecehkan oleh Yosua, terus Ibu teriak kamu respons, terus Yosua ketahuan. Yosua tembak kamu, kau tembak balik Yosua, Yosua yang meninggal,” kata Richard menirukan skenario palsu yang dipersiapkan Sambo.
Richard pun memastikan Putri Candrawathi ikut mendengar rencana Sambo itu. Dia juga menyatakan bahwa Sambo sempat menguatkannya dan menjamin dia tak akan terjerat hukum karena menembak Yosua dalam rangka membela diri.
“Sudah kamu enggak usah takut karena posisinya itu pertama kamu bela Ibu. Yang kedua kamu bela diri karena dia nembak duluan,” kata Richard mengulangi omongan Ferdy Sambo.
Setelah itu, Richard mengaku melihat Putri Candrawathi berbicara dengan Ferdy Sambo. Meski tidak terdengar jelas, Richard mengatakan Putri menyinggung soal CCTV dan sarung tangan.
Detail cerita yang menyebutkan Ferdy Sambo sudah merencanakan sejak awal pembunuhan Yosua di rumah Duren Tiga ini sebelumnya juga sudah diungkap Richard Eliezer. Dia juga sempat menceritakan secara detail bagaimana Sambo memberikan perintah kepadanya saat eksekusi Brigadir Yosua terjadi pada Jumat (8/7) sore.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.