Dilansir dari blog.netray.id: Film Like & Share garapan Gina S. Noer dinilai berhasil mendobrak pakem film drama remaja Indonesia. Mengangkat isu kekerasan seksual dengan epic dalam layar lebar membuat Gina menuai pujian warganet. Namun, skandal yang terjadi pada salah satu pemeran utamanya juga turut menyeret film ini pada sentimen negatif warganet.
Film yang dibintangi oleh Aurora Ribero (Lisa) dan Arawinda Kirana (Sarah) ini resmi rilis pada 8 Desember 2022. Namun, jauh hari sebelum penayangannya ternyata film ini telah disoroti warganet Twitter. Menggunakan kata kunci like & share, likeandshare, like and share, dan juga like&share, ditemukan sebanyak 1.300 twit dalam periode pemantauan 14 November-15 Desember 2022.
Dengan kata kunci tersebut, film besutan Gina S. Noer ini bahkan mampu meraih impresi sebanyak 19,7 ribu reaksi dengan potensi jangkauan mencapai 22,2 juta akun. Twit-twit yang diunggah oleh lebih dari 400 akun ini didominasi oleh twit bersentimen negatif dengan total sebanyak 628 twit.
Perbincangan terkait film ini telah muncul jauh hari sebelum film ini resmi dirilis. Twit @razaksyarif menjadi twit pertama yang menggunakan kata kunci ini dalam periode pemantauan yang digunakan oleh Netray. Dalam twitnya tersebut, Razak yang dikenal sebagai kritikus di Cine Crib ini memberikan impresi positifnya terhadap film ini. Kritikus ini berpendapat bahwa Like and Share merupakan film yang memiliki kekuatan besar sehingga film ini pun terngiang-ngiang di pikirannya.
Tak berhenti di twit tersebut, 30 November Razak kembali mencuitkan impresinya dengan menyebutkan bahwa Like & Share dinilai sebagai film yang paling penting di dekade ini. Twit ini pun memantik perhatian warganet hingga di tanggal berikutnya perbincangan terkait kata kunci ini merangkak hingga 79 twit per hari.
Namun, yang lebih membuat warganet ‘gemas’ dengan kritikus tersebut ialah ketidakkonsistenan Razak dalam memberikan opininya sehingga banyak memantik warganet lainnya untuk turut membalas twit tersebut. Pada beberapa twit ia memuji dan memberikan impresi positifnya, tetapi dalam satu twit ia juga memberikan komentar negatif terhadap dunia perfilman yang merujuk pada skandal salah satu aktor di Like & Share tersebut. Tentu saja hal ini membuat warganet merasa geram, bahkan menilai Razak sebagai peng-endorse atau buzzer film Gina S. Noer ini.
Skandal Arawinda Kirana yang berperan sebagai Sarah membuat film ini terbawa ke dalam sentimen negatif. Tak sedikit warganet yang menyayangkan pemeran Sarah justru diambil oleh Arawinda yang memiliki kasus di kehidupan nyatanya. Bahkan warganet menilai Arawinda lah yang membuat film ini sepi penonton.
Isu Tabu Sexual Abuse Ditampilkan Cemerlang di Like & Share
Isu kekerasan seksual dalam dunia remaja yang diangkat oleh Gina S. Noer pada film ini dinilai tervisualisasi dengan cemerlang. Problematika kehidupan remaja, terutama permasalahan sexual abuse yang sering terjadi ditampilkan secara gamblang dengan sudut pandang korban. Dengan pengarahan Gina, akting dari kedua pemeran ini dinilai mampu menyampaikan pesan dari isu yang dianggap masih tabu di tengah masyarakat.
Meskipun banyak mendapat pujian dan dukungan lantaran berani mengangkat isu ini, masih ada segelintir warganet yang menilai negatif hal tersebut. Salah satunya seperti yang diutarakan oleh akun @mazzini_gsp yang mengatakan bahwa menilai kepedulian terhadap korban sexual abuse bukan dengan cara menonton film yang mengangkat isu ini, melainkan dengan berdonasi kepada lembaga yang bersangkutan. Bahkan Mazzini menilai hal ini justru dijadikan ajang ‘dagang’ oleh kreator atau sineas.
Terlepas dari siapa aktris yang memerankan tokoh utama dalam film ini, Like & Share telah diakui keberhasilannya oleh warganet dalam mengemas isu sensitif yang sering terjadi di tengah masyarakat. Penggambaran permasalahan kekerasan seksual yang terjadi di dunia remaja dinilai tersaji begitu cemerlang di tangan Gina S. Noer. Meskipun, sentimen negatif masih mengiringi perbincangan, namun penilaian kualitas film ini masih dinilai epic oleh warganet.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah