Djawanews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi kasus transparansi pengelolaan dana dari lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT). Ia membandingkan ACT dengan Baznas Jateng yang dinilainya hingga kini bekerja dengan bagus.
Ganjar mengatakan pengelolaan dana di lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sesuai dengan aturan agama Islam. Apalagi sumber dana yang masuk berasal dari zakat, infaq, dan sodaqoh.
"Tidak hanya mereka membagikan atau mengumpulkan saja, muzaki mustahiq (pemberi dan penerima)-nya dicatat tapi governance (pengelolaan)-nya juga dicatat," kata Ganjar di Semarang, Kamis 7 Juli.
Di sisi lain, Ganjar mengingatkan bahwa asal atau sumber dana Baznas dan ACT berbeda. Baznas mengelola dana yang berasal dari zakat, infaq dan sedekah. Sedangkan ACT dananya berasal dari masyarakat.
"ACT kan bukan model zakat, dia kan institusi sosial maka di bawah Kemensos. Kalau ini (baznas) kan enggak. Ini kan ada undang-undang, Kemenag mengatur, Pemda mengatur dan sebagainya. Dan ini kan unsurnya sudah jelas, fiqihnya ada, syarat-syarat juga ada. Maka kalau kita melaksanakan aturannya betul-betul agama," jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Ganjar, pengelolaan Baznas transparan dan diaudit. Hal itu juga terus diingatkan Ganjar pada setiap kesempatan berkegiatan dengan Baznas.
"Kalau Baznas sebenarnya kita bisa melakukan audit dan sejak dari awal kita ingatkan agar soal governance-nya ada. Saya kira inspirasi berikutnya ya harus di audit," ujarnya.
Seperti diketahui, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo acapkali menggandeng Baznas untuk melaksanakan sejumlah programnya. Paling sering, Ganjar bersama Baznas memberikan bantuan untuk Rumah Tak layak Huni (RTLH) dan masih banyak lagi.