Djawanews.com – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan pemerintahan Presiden Jokowi memang perlu menaikkan harga BBM subsidi. Jika tidak, menurutnya situasi akan menjadi lebih sulit. "Kalau nanti tidak dinaikkan, lalu situasi kondisinya malah menjadi lebih sulit, lalu bagaimana?" kata Bu Mega menjawab wartawan di sela Jeju Peace Forum, di Kota Jeju, Seoul pada Kamis, 15 September.
Megawati yakin pemerintahan Presiden Jokowi sudah berpikir panjang sebelum menaikkan harga BBM subsidi. Dia juga yakin Jokowi tidak mudah mengambil kebijakan itu. "Situasi ini kan tentunya tidaklah begitu gampang, tidak asal-asalan saja dinaikkan BBM," tutur Ibu Mega.
Ibu Mega menanggap masih ada yang tidak mau memahami kondisi yang tengah dihadapi oleh pemerintah. Dia menegaskan bahwa Indonesia menghadapi situasi yang sulit imbas pandemi COVID-19 dan krisis energi.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa sepenuhnya memindahkan anggaran pemulihan imbas pandemi COVID-19 ke subsidi BBM. Megawati mengatakan masyarakat bisa lebih menderita jika itu dilakukan.
"Jadi jangan justru dibalik ya bahwa memang COVID ini juga seperti sebuah pertimbangan yang tidak mudah, apakah dilepas saja? Tapi kan nanti (kalau dilepas), yang kena juga rakyat, artinya kan bisa makin banyak yang menderita. Kan begitu antara lain pertimbangan-pertimbangannya," kata Mega.
Mega termasuk orang yang disinggung ketika Presiden Jokowi menaikkan harga BBM subsidi. Banyak yang mengungkit sikap Ibu Mega dulu saat menangis kala Presiden SBY menaikkan harga BBM.
Massa buruh Jawa Timur termasuk kelompok yang menyindir Megawati saat demo menolak kenaikan harga BBM pada 6 September lalu di Surabaya. Sindiran itu tertuang dalam poster yang dibawa buruh saat menggelar demonstrasi di depan kantor Gubernur Jawa Timur. "Harga BBM naik! Susah waktunya menangis kok gak menangis lagi seperti dulu. Kenapa?" mengutip tulisan dalam poster tersebut.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.