Djawanews.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menargetkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong selesai dalam beberapa tahun ke depan. Proyek ini bertujuan untuk menyuplai air baku dari Waduk Karian ke Jakarta dengan kapasitas 4.600 liter per detik.
Rano menegaskan, proyek ini harus selesai sebelum 2030 agar target 100 persen cakupan layanan air bersih bagi warga Jakarta tercapai.
"Karian harus bisa masuk sebelum 2030 ke Jakarta. Kalau tidak, target 100 persen cakupan layanan air bersih bagi warga Jakarta tidak akan tercapai," kata Rano kepada wartawan, Rabu, 5 Maret.
Rano menekankan, perluasan cakupan layanan air perpipaan 100 persen pada tahun 2030 masuk dalam salah satu program kerjanya dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
"Saya pernah ada pengalaman, Waduk Karian itu zaman saya jadi gubernur (Banten), jadi saya sangat tahu ketika kesulitannya seperti apa. Nah, sekarang waduk Karian sudah selesai, memang itu waduk Karian untuk mensuplai bahan air baku buat Jakarta," jelas dia.
Melanjutkan, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengakui suplai air baku dari Waduk Karian ke Jakarta tergantung percepatan dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Menurutnya, PAM Jaya telah berkirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk memastikan pasokan air baku dari waduk Karian ke Jakarta bisa dieksekusi sebelum 2030.
"Karian itu tergantung kementerian PU nih. Harusnya pada 2020 akhir sudah on board. Tapi kalau tidak salah 4 kali addendum di sisi pola KPBU-nya (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha). Kami agak sedikit pesimis (suplai air waduk Karian ke Jakarta sesuai target)," tutur Arief.
Arief mengakui salah satu kendala pasokan air dari waduk Karian ke Jakarta terkendala water way yang hingga kini tak kunjung dibangun. Selain itu, jelasnya, pemerintah pusat pun belum membangun IPA Serpong yang akan mengolah air baku dari Waduk Karian tersebut.
"Kami sudah bersurat, kami bersurat meminta kepastian itu dan jangan sampai delay. Karena kami tidak bisa pindahkan pasokan air dari Timur Jakarta ke Barat Jakarta, pipanya terlalu panjang," imbuhnya.