Dilansir dari blog.netray.id: Isu kenaikan harga BBM Pertamax kini bukan hanya isapan jempol belaka. Melalui laman resminya, per tanggal 1 April 2022 PT Pertamina (Persero) telah menetapkan harga terbaru BBM Non Subsidi Gasoline RON 92 dengan menyesuaikan harganya menjadi Rp 12.500 per liter (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor /PBBKB 5%), dari harga sebelumnya Rp 9.000 per liter.
Meski berita ini bukan satu-satunya berita naiknya suatu komoditas, namun kenaikan harga pertamax masih saja menyedot perhatian publik, terutama warganet. Selama periode pemantauan Netray dalam kurun waktu 26 Maret- 1 April pukul 12.00 WIB, perbincangan warganet tentang kata kunci bbm && naik dan pertamax sudah muncul sejak awal periode pemantauan dan memuncak dengan total twit sebanyak 22.019 di tanggal 31 Maret.
Puncak perbincangan yang terjadi H-1 kenaikan diselubungi oleh perbincangan bersentimen negatif dari warganet. Berbagai keluhan hingga sindiran ditemukan dalam topik ini sejak awal perbincangan meningkat pada tanggal 29 Maret 2022. Atau lebih tepatnya sindiran ini berupa satir seperti twit yang diunggah akun @Walskee dan komika @adjisdoaibu. Mereka membuat lelucon tentang kenaikan harga pertamax yang dengan sendirinya memantik perbincangan khalayak umum.
Banjir Komplain Warganet
Dengan kata kunci dan periode seperti yang disebutkan di atas, topik kenaikan harga pertamax ini memiliki total twit sebanyak lebih dari 45 ribu dengan capaian impresi sebanyak 84 juta. Dari sekian puluh ribu twit, 65% di antaranya ialah perbincangan dengan sentimen negatif.
Komplain dan keluhan terkait kenaikan pertamax memang menjadi poin utama dalam topik ini. Namun, kenaikan beberapa komoditas yang terjadi di akhir-akhir ini juga menjadi sasaran warganet untuk menyampaikan keluh kesah mereka.
Figur PDIP Jadi Sasaran Satir
Yang menarik dari pemantauan ini adalah kemunculan sejumlah figur utama PDIP dalam perbincangan warganet. Bahkan salah satu twit terang-terangan menyebut nama Megawati sebagai bahan sindiran. Dalam twit tersebut, akun @haejanie seolah membuat kutipan pernyataan Megawati yang merasa heran dengan berita kenaikan pertamax dengan menyindir rakyatnya yang seakan-seakan hobi jalan-jalan dan keluyuran. Akun ini juga pernah viral karena menyebut nama Ketum PDIP saat mengomentari keaikan harga minyak goreng.
Komentar kontroversial dari Megawati menjadi bomerang bagi citra partai di saat beberapa harga komoditas lain ikut-ikutan naik, tak terkecuali pertamax saat ini. Tak berhenti di sini, warganet pun bahkan mengungkit cerita lawas saat politisi PDIP ini bahkan menangis dikala harga BBM naik era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Atas kejadian tersebut, kini warganet kembali mempertanyakan keprihatian politisi tersebut yang mana di era kepemimpinan partainya justru berbagai bahan komoditas merangkak naik secara bersamaan.
Warganet Dukung Kenaikan Pertamax
Namun dibalik banjir komplain dan sindiran, beberapa warganet justru merasa kenaikan pertamax ini wajar adanya. Perbincangan ini lah yang menyumbang sentimen positif pada topik ini.
Mereka menilai kenaikan bbm jenis ini merupakan hal yang wajar mengingat pertamax bukanlah bbm subsidi. Sehingga konsumen pertamax yang merupakan masyarakat menengah ke atas diharapkan mampu menerima hal tersebut.
Selain itu, kualitas pertamax yang dinilai lebih bagus dibandingkan dengan bbm lainnya juga menjadi pertimbangan warganet yang menyetujui kenaikan harga tersebut.
Kenaikan harga sejumlah komoditas, terutama menjelang ramadhan dan lebaran sepertinya bukanlah menjadi hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun, kenaikan harga yang diresmikan dalam kurun waktu yang hampir bersamaan tentu saja membuat ‘shock’ masyarakat mengingat kondisi ekonomi yang belum stabil lantaran pandemi di Indonesia belum juga berakhir. Belum lagi, sentimen warganet terhadap partai yang memiliki slogan ‘wong cilik’ kini justru dinilai tak berpihak pada masyarakat menengah ke bawah lantaran beberapa kebijakan dan keputusan malah dinilai menyulitkan.
Akan tetapi, kebijakan kenaikan pertamax pastinya bukan tanpa sebab. Kondisi krisis geopolitik yang menyebabkan harga minyak dunia merangkak naik menjadi pertimbangan Pertamina untuk menjaga kestabilan keuangan perusahaan guna menjaga komitmen dalam penyediaan dan penyaluran BBM ke seluruh Indonesia.
Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://blog.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID .
Editor: Ananditya Paradhi