Hal Ini Dilakukan PT Waskita Toll Road untuk Mendanai Proyek Jalan Tol dan Menarik Investasi Asing.
PT Waskita Toll Road dikabarkan mencari pendanaan dari dua investor di Hongkong. Hal ini dilakukan untuk mendanai proyek jalan tol di pulau Jawa, di tengah dorongan Presiden Joko Widodo untuk menarik investasi asing.
Seperti yang dilansir darri Bloomberg via Bisnis.com, anak usaha PT Waskita Karya Tbk ini menyatakan para investor telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi 40 persen saham di dua segmen jalan tol di Jawa, yakni Tol Solo-Ngawi sepanjang 90 km dan Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km.
Herwidiakto selaku Direktur Utama PT Waskita Toll Road mengatakan bahwa nilai dari investasi ini masih belum ditentukan.
“Para investor sedang dalam proses uji tuntas sekarang untuk menilai proyek. Kami berharap proses ini akan selesai pada akhir Juli,” tuturnya.
Lebih lanjut, Herwidiakto mengatakan tawaran sebelumnya oleh investor lokal dan asing untuk endanai empat ruas jalan tol lainnya tidak berhasil, tetapi perusahaan berharap akan mendapat pendanaan investor untuk ruas tol tersebut.
Meski identitas para investor belum diungkapkan, direktur Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Hongkong mengatakan para investor ini diperkirakan berasal dari Cina daratan.
Indonesia Membutuhkan Dana Asing untuk Proyek Jalan Tol
Seperti yang diketahui, saat ini Indonesia membutuhkan pendanaan asing untuk proyek jalan tol, menyusul target Presiden Jokowi yakni membangun jalan tol senilai US$ 70 miliar sepanjang 5.400 km, tiga kali lipat panjang jalan tol saat ini.
Ini akan menjadi bagian dari rencana proyek jalan tol senilai US$ 400 miliar untuk memodernisasi Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi, yang sebagian terhambat oleh konektivitas yang buruk.
Meski demikian, para analis mempertanyakan siapa yang akan mengembalikan investasi tersebut, karena khawatir akan membebani keuangan pemerintah dan system perbankan.
Andry Asmoro, Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengatakan investor akan mendapat keuntungan dari pertumbuhan yang akan dihasilkan jika beberapa tantangan logistic berkurang.
“Investor melihat potensi pertumbuhan di sektor infrastruktur di Indonesia terutama dari jalan tol karena Jokowi telah menjadikan infrastruktur sebagai salah satu prioritas utamanya dalam lima tahun ke depan,” tutur Andry.
Herwidiakto mengatakan hasil dari divestasi jalan tol ini akan digunakan untuk membantu membayar kembali pinjaman Waskita kepada bank domestic dan mendanai pembangunan proyek terkait infrastruktur lainnya di Indonesia, seperti jembatan tol di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Analis melihat minat dari Hongkong sebagai harapan bahwa lebih banyak investor asal China akan menyuntikkan modal di Indonesia, baik dalam sektor infrastruktur atau manufaktur.