Djawanews.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengalami beberapa kali insiden penyerangan di depan umum. Pada Juni 2021 lalu, Macron ditampar seorang lelaki ketika menyapa warga dalam kunjungan ke Desa Tain l'Hermitage, tenggara Prancis.
Saat itu, Macron tampak mendekati kerumunan warga yang dipisahkan pagar pembatas untuk menjabat tangan. Namun, seorang lelaki berkaos hijau tiba-tiba menampar wajahnya dengan keras. Video insiden itu beredar luas di media sosial.
Macron pun tampak memalingkan wajah saat tangan kanan lelaki itu mengenai wajahnya. Alhasil, Macron lebih terlihat menerima pukulan ketimbang tamparan.
Pelakunya diketahui bernama Damien Tarel, seorang lelaki berusia 28 tahun. Ia langsung ditangkap dan didakwa atas penyerangan tokoh publik. Tarel mengatakan kepada penyidik bahwa dirinya "bertindak secara naluriah dan tanpa berpikir" setelah menunggu Macron.
Tarel pun mengakui bahwa ia bersama dua temannya sempat berpikir untuk melemparkan telur atau pai krim ke wajah Macron dalam kunjungannya.
Dalam persidangan 10 Juni 2021 lalu, Tarel dijatuhi hukuman 18 tahun penjara oleh pengadilan. Namun, Tarel hanya mendekam selama 14 bulan karena ditetapkan sebagai hukuman percobaan.
Dua Kali Dilempar Telur
Sementara pada 2017, Emmanuel Macron pernah dilempar telur ketika masih menjadi kandidat capres Prancis. Insiden ini terjadi saat Macron mengunjungi pameran pertanian di Paris.
Macron mendapat ceplok telur mentah yang dilempar seseorang dari kerumunan. Telur itu pecah tepat di atas kepala Macron sehingga wajahnya berlumuran telur. Tidak diketahui siapa pelaku pelemparan telur itu ditindak secara hukum atau tidak.
Sementara pada Senin, 27 September 2021 lalu, Macron kembali dilempar telur saat menghadiri pameran perdagangan makanan di Lyon. Videonya pun beredar luas di media sosial.
French President Emmanuel Macron was hit with an egg while he was visiting Lyon to promote French gastronomy https://t.co/KGg8devbjn pic.twitter.com/cLUDhfXl64
— Reuters (@Reuters) September 27, 2021
Saat itu, Macron sedang berjalan melewati kerumunan orang dan tiba-tiba sebutir telur langsung mendarat ke arahnya. Telur itu mengenai bahu Macron, tapi tidak pecah.
Jaksa wilayah Lyon mengumumkan bahwa pelaku pelemparan telur itu adalah seorang mahasiswa berusia 19 tahun. Namun, identitasnya tidak diungkap langsung ke publik. Yang pasti, mahasiswa itu langsung ditahan polisi.
Jaksa Lyon mengatakan, penyelidikan masih dilakukan dengan delik "penyerangan terhadap seseorang dalam posisi otoritas publik".