Djawanews.com – Presiden Jokowi yakin teknologi digital mampu mencegah tindak korupsi di pemerintahan karena terdapat transparansi dan pemangkasan proses perizinan. Menurutnya, pendidikan antikorupsi harus dipeluas.
Hal yang penting untuk dilakukan adalah menumbuhkan budaya antikorupsi dan rasa malu menikmati hasil korupsi terhadap generasi penerus bangsa. Selain itu, membuat sistem yang menutup peluang korupsi termasuk hal yang sangat penting.
"Semua lembaga pemerintahan harus terus meningkatkan transparansi, meningkatkan akuntabilitas, melakukan penyederhanaan proses kerja, dan proses pelayanan kepada masyarakat. Untuk meminimalisir peluang korupsi sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat," jelas Presiden, Rabu (16/12/2020).
Ia mengatakan, reformasi pada sektor perizinan dan layanan adalah persoalan yang sangat penting demi mempersempit peluang tindak korupsi. Jokowi melanjutkan, reformasi perizinan mesti dilakukan pada bagian-bagian yang berkaitan langsung dengan masyarakat.
Ia mengeklaim, pemerintah telah berusaha dengan keras terkait reformasi struktural. Dengan menggunakan teknologi, lanjutnya, prosedur yang rumit dan regulasi yang selama ini tumpang tindih akan terus dipangkas. Beberapa teknologi yang ia maksud antara lain, e-budgeting, e-procurement, dan e-audit.
Selain info soal keyaninan Presiden Jokowi terhadap tekonologi digital, dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.