Djawanews.com – Presiden Jokowi (Joko Widodo) hanya terkekeh ketika mendapatkan pertanyaan apakah calon presiden (capres) pilihannya di Pilpres 2024 sama dengan pilihan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sembari terkekeh, Jokowi menyampaikan seorang presiden tak punya wewenang menentukan capres. Ia berkata partai politik yang memiliki wewenang itu.
"Saya ulang ya bahwa yang namanya capres cawapres itu disiapkan oleh partai atau gabungan partai. Nanti yang milih rakyat, bukan saya," kata Jokowi di MNC Tower, Jakarta pada Senin, 7 November.
Jokowi tak masalah jika ada pihak yang menduga dirinya mendukung salah satu kandidat. Presiden Jokowi pun tak masalah jika ada yang menganggap pernyataannya selama ini bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto. Meski demikian, ia kembali mengingatkan penentuan capres dilakukan partai politik. Ia juga berkata pilihan terakhir ada di tangan rakyat.
"Partai atau gabungan partai, yang milih rakyat sehingga sekali lagi hati-hati memilih capres dan cawapres," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dikaitkan dengan sejumlah kandidat presiden. Beberapa nama yang disebut mengantongi dukungan Jokowi adalah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Meski demikian, Jokowi belum menyatakan dukungan langsung terhadap satu kandidat. Ia hanya memberi sinyal-sinyal lewat pidatonya.
Undang-undang Pemilu pun mengatur capres dan cawapres hanya bisa diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik, jadi memang benar pengakuan Presiden Jokowi bahwa dirinya tak bisa menentukan Capres 2024. Pengusung capres-cawapres harus memiliki 20 persen kursi DPR RI atau 25 persen perolehan suara nasional pemilu sebelumnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.