Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh pada hari ini, Senin 2 Oktober. Peresmiannya ini, kata Jokowi, sekaligus menandai modernisasi transportasi massal Indonesia.
"Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini kereta cepat pertama di Indonesia dan juga pertama di Asia Tenggara," jelas Jokowi.
Dia mengatakan proyek kereta cepat merupakan hal baru bagi Indonesia. Untuk itu, dia meminta agar semua pihak tidak alergi dan juga takut terhadap munculnya masalah dari hal yang baru itu.
"Kita tak boleh takut belajar dan mencoba hal-hal baru dan dalam proses itu bisa muncul hal tidak terduga, kesulitan di lapangan dan masalah dan ketidaksempurnaan," jelas dia.
"Pengalaman itu mahal dan kita tak perlu takut karena jika kita konsisten, kesalahan akan semakin sedikit, biaya kesalahan akan semakin menurun dan pada akhirnya biaya produksi dan biaya proyek akan semakin rendah," tambah dia.
Dia juga berpesan agar tak perlu alergi terhadap kritik dan juga tetap semangat untuk belajar.
Sebelumnya, Menhub juga telah menyampaikan bahwa KJCB kini memiliki identitas jenama atau merek, yaitu Whoosh setelah melalui sayembara yang dilakukan oleh tim penilai.
Adapun filosofi Whoosh berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun internasional. Nama tersebut dinilai juga sesuai dengan penggambaran kereta cepat yang saat ini menjadi yang tercepat di Asia Tenggara.
Selain itu, Whoosh juga merupakan singkatan dari "Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal" yang menjadi identitas kereta cepat.
KCJB merupakan layanan KA cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang akan beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km/jam.
KCJB memiliki jalur sepanjang 142,3 km dengan 13 terowongan dan akan melayani empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Untuk meningkatkan konektivitas, KCJB juga akan terkoneksi dengan LRT Jabodebek, KA feeder, Commuter Line Bandung Raya, bus rapid transit, shuttle, dan taksi.