Djawanews.com – Presiden Jokowi (Joko Widodo) memulai rangkaian kunjungan kerjanya ke beberapa negara. Salah satu agenda Jokowi dalam kunjungan kerja tersebut adalah membawa misi perdamaian di tengah perang antara Rusia dan Ukraina.
Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi diketahui bertolak ke Jerman pada Minggu (26/6). Sebelum lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Presiden menyampaikan bahwa dalam kunjungannya ini dirinya juga akan mengunjungi Rusia dan Ukraina.
Adapun kunjungan Presiden Jokowi ke Jerman dalam kapasitasnya memenuhi undangan sebagai G7 Partner Countries, bersama dengan India, Senegal, Argentina dan Afrika Selatan. Selain itu, kunjungan ini sekaligus dalam kapasitasnya sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini.
Jokowi akan menghadiri KTT G7 pada 27-28 Juni 2022. Jokowi pun berencana mendorong negara-negara G7 untuk mengampanyekan perdamaian di Ukraina. "Di sini kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina," kata Presiden dalam konferensi pers.
Misi Presiden Jokowi Adalah Mendamaikan Rusia dan Ukraina
Setelah itu, Jokowi berencana bertolak ke Ukraina dengan membawa misi untuk menghentikan peperangan dalam rencana pertemuannya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. “Saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelenskyy. Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelenskyy untuk membuka peluang dialog dalam rangka perdamaian,” ucapnya.
Ia menegaskan, sudah semestinya peperangan dihentikan. Oleh karena itu, dialog damai harus dibangun. Dengan terbangunnya dialog damai diharapkan rantai pasok pangan yang sempat terhambat akibat peperangan ini dapat dihidupkan kembali.
Setelah bertemu Zelenskyy, Kepala Negara akan terbang ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin. Sama seperti saat nantinya bertemu Zelenskyy, Presiden Jokowi akan mengajak Putin berdialog untuk membuka peluang menghentikan perang. “Dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” jelas Jokowi.
Jokowi menambahkan bahwa kunjungannya ke Ukraina dan Rusia bukan semata-mata penting bagi Indonesia saja, melainkan juga penting untuk negara-negara berkembang. Terlebih lagi, untuk mencegah masyarakat di negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke kondisi kemiskinan ekstrem akibat dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh perang.
“Tapi, juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” pungkas Presiden Jokowi.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.