Djawanews.com – Presiden Joko Widodo menginstruksikan dan meninjau langsung proses rekonstruksi pascagempa Cianjur. Presiden meninjau pembangunan rumah bagi warga yang akan direlokasi pasca gempa Cianjur. Presiden ingin memastikan proses rekontruksi bangunan terdampak gempa sudah dimulai.
Dalam kunjungannya, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto.
Presiden mengatakan, rekonstruksi perbaikan rumah dan bangunan publik bertujuan untuk segera memulihkan aktivitas pergerakan masyarakat, terutama aktivitas ekonomi. "Ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama, di sini kurang lebih akan dibangun 200 rumah. Ini contohnya sudah ada yang jadi rumah anti gempa," kata Presiden Jokowi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Selain di lokasi tersebut, Presiden mengatakan, pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lainnya. Relokasi diprioritaskan bagi warga terdampak gempa yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.
"Lokasi-lokasi yang berada di pusat gempa, utamanya di Cugenang, itu akan dipindahkan ke sini dan ke lokasi yang kedua tadi karena sudah tidak bisa ditinggali lagi, berbahaya sekali lagi," kata Presiden.
Sementara rumah warga yang tidak direlokasi akan diberikan bantuan perbaikan dengan besaran biaya menyesuaikan tingkat kerusakan. "Yang rusak berat itu ada yang direlokasi ada yang tidak. Kalau tempatnya berbahaya, berada di garis patahan, garis sesarnya, itu yang dipindah. Kalau yang tidak dibangun di tempat yang sama," ujarnya.
Basuki mengatakan, Kementerian PUPR telah memulai pembangunan rumah bagi warga yang akan direlokasi pasca-gempa sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur.
"Kami menugaskan PT. Brantas Abipraya untuk segera bekerja, lokasinya di Cilaku sekitar 2,5 ha dan Mande sekitar 30 ha. Saat ini sedang dikerjakan 4 unit dari 200 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan struktur tahan gempa," kata Menteri Basuki.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menargetkan akhir Desember 2022 sudah dapat dilakukan serah terima tahap I sebanyak 80 unit. "Pekerjaan dilaksanakan secara paralel untuk pekerjaan pondasi, instalasi Risha, pekerjaan arsitektur, jalan, saluran, dan air bersih. Selanjutnya untuk serah terima tahap II sebanyak 120 unit ditargetkan pada minggu ke 3 Januari 2023," tutur Iwan.
Dengan penyelesaian secara bertahap, diharapkan Iwan seluruh pekerjaan rekontruksi pascagempa Cianjur dapat rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri/ Lebaran 2023 sesuai target yang diberikan oleh Menteri PUPR.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.