Djawanews.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan dia mungkin akan bernegosiasi dengan pemilik baru Twitter, Elon Musk agar terbebas dari biaya tambahan per bulan senilai 8 dolar AS atau Rp 125 ribu untuk untuk lencana "terverifikasi".
Setelah membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS pekan lalu, Musk mengatakan perusahaan akan mengenakan biaya 8 dolar AS per bulan untuk layanan Blue-nya, yang mencakup tanda centang biru yang dicari banyak orang.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar Turki, ATV, pada Rabu, 2 November, Erdogan mengatakan dia dapat berbicara dengan Musk dan membahas usulan tersebut.
“Mungkin berbeda bagi kami,” kata Erdogan, ketika ditanya tentang biaya baru untuk cek biru di Twitter. "Kami juga bisa melakukan diplomasi dengannya," tambahnya bercanda.
Tanda centang biru di sebelah nama pengguna seseorang di platform media sosial berarti Twitter telah mengonfirmasi bahwa akun tersebut adalah milik orang atau perusahaan yang mengklaimnya. Twitter saat ini menggratiskan untuk sebagian besar pengguna yang memiliki centang biru.
Lebih dari 80% pengguna Twitter yang ikut serta dalam jajak pendapat baru-baru ini mengatakan bahwa mereka tidak akan membayar untuk tanda centang tersebut. Sekitar 10% mengatakan mereka bersedia membayar 5 dolar AS per bulan.
Musk mengatakan pada Selasa, 1 November bahwa pelanggan dengan tanda centang biru akan mendapatkan prioritas dalam balasan, sebutan, dan pencarian dan akan dapat memposting video dan audio yang lebih panjang. Mereka akan melihat iklan setengah lebih banyak.
Dia juga menawarkan kepada pelanggan sebuah bypass paywall dari "penerbit yang mau bekerja sama dengan kami."