Djawanews.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan akan segera menemui Kepala Badan Gizi Nasional, Prof. Dadan Hindayana untuk membahas program sarapan gratis di sekolah-sekolah Jakarta. Dia menekankan bahwa pemerintah pusat telah memperbolehkan Pemprov DKI Jakarta untuk menjalankan program tersebut.
"Saya akan minta waktu secara khusus kepada Bapak Badan Gizi, Prof. Dadan, karena memang ketika retret (kepala daerah) kan waktu itu tidak diperbolehkan (berdiskusi soal sarapan gratis). Tapi saya juga sudah membaca bahwa untuk Jakarta diperbolehkan," kata Pramono di Pasar Induk Kramag Jati, Jakarta Timur, Senin, 10 Maret.
Pramono menyebut, koordinasi dengan Badan Gizi Nasional selaku pelaksana dan penanggung jawab MBG diperlukan Pemprov DKI agar kebijakan yang ia ambil tidak berujung kesalahan di kemudian hari.
"Karena apapun sebagai gubernur saya ingin segala sesuatunya itu proper, segala sesuatunya itu transparan dan terbuka," ucap dia.
Program sarapan gratis ini sebelumnya telah dibahas dan disusun Pemprov DKI bersama tim transisi Pramono-Rano sebelum pelantikan kepala daerah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko program sarapan gratis ini akan diprioritaskan untuk sekolah di kawasan kumuh. Pemprov DKI akan menjadikan pedagang-pedagang kantin sekolah sebagai penyedia makanannya.
"Nanti akan kita coba secara parsial dulu, kita piloting lokadi lokasi mungkin lokasi prioritasnya di kawasan RW kumuh, menyesuaikan kemampuan kita," kata Sarjoko di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 16 Januari.
Sarjoko menyebut program ini tidak langsung dijalankan secara serentak di sekolah-sekolah Jakarta pada tahun ini.
Mengingat program sarapan gratis Pramono-Rano belum dianggarkan dalam APBD tahun 2025, Pemprov DKI masih perlu memetakan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankannya.
"Target kita (sarapan gratis) akan kita laksanakan di tahun ini. Tentu sepeti halnya dengan MBG, karena itu juga perlu kesiapan banyak hal berhubungan dana juga," tutur Sarjoko.
"Sekali lagi, ini piloting kita mulai dari scoop yang lebih kawasan tertentu dulu, sambil kita evaluasi, sambil kita kembangkan," tambahnya.