Djawanews.com – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengunjungi rumah duka seorang bocah berusia tiga tahun yang meninggal dunia akibat hanyut saat banjir melanda kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Pramono turut memanjatkan doa dan menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.
"Pagi ini saya melayat bidadara kecil yang baru saja berpulang. Athariz Alsaki bin Abidin adalah korban banjir yang hanyut pada saat proses evakuasi. Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Pramono, Rabu, 5 Maret.
Pramono berjanji pemerintah provinsi akan berupaya keras untuk meminimalisir dampak banjir yang telah merendam ratusan RT di Jakarta sejak Senin, 3 Maret, hingga hari ini.
"Saya akan memastikan seluruh bagian pemerintah Jakarta terus bekerja keras agar dampak banjir bisa segera terminimalisir," tutur dia.
Sebagai informasi, bocah laki-laki berinisial A (3) yang hanyut akibat perahu karet Tim SAR terbalik saat evakuasi ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jenazahnya ditemukan di Gang Perintis, Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu, 5 Maret dini hari, setelah banjir mulai surut.
Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengatakan, korban ditemukan setelah banjir mulai surut dan listrik kembali menyala di wilayah tersebut. Warga yang tengah memeriksa kondisi sekitar melihat tubuh bocah itu dalam keadaan terlentang di dekat rumahnya.
"Setelah luapan air Kali Ciliwung surut drastis dan PLN menyalakan kembali listrik di permukiman, warga menemukan jenazah anak kecil yang terlentang di dekat rumahnya," ujar Murodih.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Gang Perintis RW 10, Kelurahan Kampung Baru, Tebet, untuk segera dimakamkan.
Tragedi ini bermula saat Tim SAR mengevakuasi warga terdampak banjir menggunakan perahu karet. Perahu yang membawa tujuh orang, terdiri dari empat personel SAR dan tiga warga, terbalik akibat derasnya arus banjir.
Dua warga berhasil diselamatkan, namun A tidak berhasil ditemukan hingga akhirnya jasadnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.