Djawanews.com – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pernah mendapati adanya dugaan korupsi mark up alat utama sistem pertahanan (alutsista) di Kementerian Pertahanan. Hal ini dinyatakan sendiri oleh politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan. Kala itu menurut Panda, Prabowo di awal penempatannya di Kemenhan, Prabowo menemukan adanya dugaan mark up alutsista besar-besaran.
"Prabowo menyatakan pas baru-baru jadi menteri dia, [Prabowo Subianto bilang] saya beritahukan kepada presiden bahwa Kementerian Pertahanan ini ada mark up alutsista," ujar Panda Nababan menirukan pernyataan Prabowo.
Panda Nababan menyebutkan bahwa Prabowo menemukan adanya mark up dana hingga 200 sampai 400 persen dari pendanaan asli. Atas penemuan itu, Panda menyatakan bahwa Prabowo akhirnya menyampaikan laporan mark up ke presiden. "Kutanya presiden, mas aku dengar Prabowo ada indikasi korupsi besar besara markup 200 persen 300 persen," ungkap Panda Nababan.
Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi Tak Berani Usut Tuntas Kasus Korupsi di Kemenhan?
Presiden Jokowi dalam pernyataan Panda menyebutkan sudah mendapatkan laporan dari Prabowo dan meminta Menhan untuk menindak dugaan tersebut. Namun enam bulan usai periode itu, saat kembali ditanyakan ke Prabowo kasus dugaan korupsi tak kunjung diusut oleh Menhan maupun presiden.
"Faktanya sampai detik ini enggak ada tindakan yang signifikan gitu loh, belum ada kita tahu ada yang diseret ada yang diusut enggak tahu saya, apa saya yang enggak ngikutin?" kata Panda soal temuan kasus korupsi oleh Prabowo Subianto itu.
"Ku kejar tahun lalu, presiden diam aja dia kok enggak ada tindakan, ada contoh soal helikopter bisa dintervensi bersama juga KPK kalau memang mau," imbuhnya.
Panda Nababan menyimpulkan kurangnya nyali pemerintah dalam membongkar adanya dugaan korupsi di Kemenhan. "Kesimpulanku, ya enggak punya nyali aja enggak punya keinginan untuk membongkar, aku punya kesimpulan karena dua kali pernyataan Prabowo dua kali aku tanya presiden, Prabowo ngaku diminta menindak tapi Prabowo Subianto juga menduga ada yang membackingi makanya dia dua kali ke presiden."
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.