Djawanews.com – Politisi Belanda dan pemimpin kelompok anti-Muslim merobek dan menghina Al-Quran di Amsterdam pada Sabtu (15/4). Edwin Wagensveld pemimpin kelompok rasis anti-Muslim PEGIDA (Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat) membagikan rekaman tindakan provokatif tersebut di media sosial.
Melansir TRT World, dalam video tersebut Edwin menyebut dirinya telah menghadapi penyelidikan karena menghina sebuah kelompok saat merobek Alquran. Dia juga mengatakan bahwa merobek kembali kitab suci umat Islam adalah cara terbaik untuk mengungkapkan pendapatnya.
Pada 22 Januari, politisi sayap kanan Belanda itu merobek Alquran di depan gedung sementara parlemen Belanda di Den Haag saat berada di bawah perlindungan polisi. Dia melakukannya lagi pada 13 Februari di Utrecht.
Kelompok muslim saat itu telah memperingatkan bahwa tindakan PEGIDA tersebut menodai kitab suci umat muslim, namun demonstrasi tetap tidak dilarang sehingga memicu protes balasan dari komunitas muslim.
Menanggapi insiden Januari itu, Kejaksaan Belanda mengatakan bahwa tersangka pria tak dikenal akan diinterogasi karena menggunakan ekspresi rasis saat merobek Alquran.
Laporan media lokal mengatakan tersangka mungkin adalah Wagensveld.
Sebuah pernyataan resmi dari kejaksaan mengatakan tersangka, 54 tahun, yang tinggal di Jerman, merobek Quran di depan parlemen Belanda di Den Haag pada 22 Januari, sambil mengatakan hal-hal seperti: "Quran adalah buku fasis. Sama seperti (biografi Hitler) Mein Kampf. Para pengikutnya mengejar ideologi yang sama dengan Hitler."
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.