Djawanews.com – Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada 10 November - 2 Desember 2023 salah satunya akan berlangsung di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Polda Metro Jaya mengerahkan 2.348 personel untuk mengawal jalannya ajang berkelas internasional tersebut.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto menyebut ada sepuluh potensi gangguan yang harus diantisipasi pada kegiatan Piala Dunia U-17 di JIS. Di antaranya, ancaman bom dan pengibaran spantuk politik Palestina.
"Pertama, kerumunan di pintu masuk stadion, Kedua, kemacetan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, Ketiga, gesekan fisik antar suporter," katanya saat memimpin gelar pasukan Operasi Aman Bacuya 2023 di Polda Metro Jaya, Kamis.
Kemudian keempat penghadangan, penyerangan, pelemparan terhadap wasit pemain dan tim ofisial, Kelima yaitu pelemparan api suar (flare) ke lapangan.
"Keenam spanduk yang dibawa suporter bersifat politik maupun dukungan terhadap salah satu negara yg berkonflik seperti konflik Israel dan Palestina, Ketujuh, aksi ancam bom, bom bunuh diri dan penyerangan terhadap aparat keamanan TNI-Polri, Kedelapan kejahatan konvensional, kejahatan jalanan dan aksi premanisme, " kata Suyudi.
Kemudian yang Kesembilan yaitu aksi sabotase jalannya rangkaian FIFA U-17 World Cup 2023 lalu terakhir kesepuluh, kejadian kontingensi dan bencana alam.
Wakapolda juga berpesan kepada personel untuk tidak membuat kesalahan sedikitpun dalam gelaran berskala internasional ini.
"Oleh karena itu kita persiapkan semaksimal mungkin mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendaliannya. Agar kepercayaan pemerintah terhadap Polri untuk mengamankan event yang sangat penting ini harus dimaknai dengan pelaksanaan tugas terbaik," ucapnya.
Suyudi juga menjelaskan personel-personel yang masuk dalam operasi Aman Bacuya (Badak Cula Cahaya) 2023 akan ditempatkan pada saat kedatangan dan kepulangan di bandara, akomodasi, pengamanan tempat latihan, pengamanan saat tempat pertandingan, pengamanan rute dari akomodasi sampai ke stadion dan sebaliknya.
"Pengamanan rute penyelamatan (escape) dan tempat parkir serta Polri juga menyiapkan personel untuk antisipasi situasi darurat, seperti situasi bencana alam, " katanya.