Djawanews.com – Polda Jawa Timur memprediksi arus liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di wilayahnya akan mencapai 110 juta pergerakan. Prediksi ini berdasarkan survei dari Kementerian Perhubungan yang menunjukkan peningkatan sebesar 2,82 persen dibandingkan tahun lalu, yakni 107 juta pergerakan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Pol. Komarudin, menjelaskan bahwa berbagai langkah antisipasi telah dilakukan untuk menghadapi lonjakan tersebut.
"Jawa Timur menjadi daerah asal tertinggi dan menjadi daerah tujuan tertinggi dalam pergerakan yang meningkat 2,82 persen dari 107 juta pergerakan diprediksi tahun ini akan menjadi 110 juta pergerakan, ini yang kita antisipasi tahapan-tahapan preemtif, preventif telah dilakukan," katanya saat apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2024 di Surabaya, Jumat 20 Desember, disitat Antara.
Komarudin menjelaskan, pada Operasi Lilin Semeru 2024, jumlah personel yang disiagakan sebanyak 18.503 ribu, terdiri dari Polda Jatim sebanyak 950 personel, polres jajaran 10.236 personel, instansi terkait 7.317, sedangkan yang disiagakan di Pos PAM 150 personel dan Pos YAN 44 personel.
"Mudah-mudahan keberadaan Pos Pam dengan diisi oleh gabungan seluruh personel dari instansi terkait, TNI-Polri dan Dinas terkait lainnya ini akan mampu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat saat perayaan natal dan tahun baru 2024-2025 ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Dirlantas Polda Jatim juga mengatakan pihaknya juga telah mengantisipasi terhadap terjadinya kecelakaan yang menggunakan atau melibatkan sarana umum.
"Kita telah melakukan ramp check kemudian juga imbauan-imbauan kepada para pengusaha angkutan bus dan truk. Hari ini sudah dilakukan pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas. Oleh karenanya, personel juga nanti akan memantau secara langsung untuk mengantisipasi lonjakan yang diprediksi akan terjadi besok," ujarnya.
Selanjutnya ada sejumlah aspek yang diperhatikan. Ada beberapa titik rawan kemacetan, ada titik rawan kecelakaan, termasuk ada titik rawan bencana.
"Ini telah kita petakan, ada beberapa spot. Treatment-nya juga berbeda, untuk titik-titik yang rawan terhadap bencana, kita telah tempatkan personel-personel dari Dinas PU termasuk juga dari BASARNAS, dan personel lainnya, termasuk sarana dan prasarana," ujarnya.
Termasuk titik-titik yang kita prediksi akan menjadi titik kepadatan baru yakni tol Singosari, Pandaan. Diprediksi kepadatan sampai dengan 0,7 persen artinya belum mencapai 1 persen dari volume kendaraan berbanding dengan kapasitas jalan.
Pihaknya akan memperkirakan bahwa itu juga akan menjadi titik krusial, mengingat saat operasi ini berdasarkan prediksi dari BMKG bahwa mulai hari ini sampai dengan akhir tahun nanti akan terjadi cuaca yang cukup ekstrem.
"Oleh karenanya kita akan mengantisipasi betul, sehingga apa yang menjadi kekhawatiran atau kepadatan, bisa segera kita urai. Ataupun memang terjadi kepadatan bisa secepatnya kita urai," paparnya.
Selain itu, Komarudin juga menyampaikan bahwa pertumbuhan kendaraan baru di Jawa Timur mencapai hampir 800 ribu kendaraan baru.
"Ini juga akan mewarnai atau ikut serta dalam pergerakan yang bertambah menjadi 2,82 persen.sehingga cara-cara kanalisasi kemudian penambahan bufferzone dan rekayasa lalulintas, ini telah kita tambahkan untuk mengantisipasi adanya lonjakan yang nantinya akan terjadi saat akhir tahun," katanya.