Masyarakat Aceh sedang menanti PLTA Peusangan selesai dibangun.
Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA kini tengah dinanti di Aceh. PLTA Peusangan adalah pembangkit listrik yang sedang dibangun Aceh Tengah dan ditargetkan memiliki kapasitas 88 megawatt (MW).
Pembangunan PLTA Peusangan dikerjakan kontraktor Korea Hyundai, selain itu juga menggandeng BUMN lokal yaitu PP. Proyek pengerjaan PLTA Peusangan sendiri sudah dimulai sejak 2 Mei 2011 silam.
Lokasi PLTA Peusangan Diduga Mengandung Emas
Menariknya PLTA yang dibangun di Angkup, Kecamatan Silih Nara Aceh Tengah tersebut sempat diduga mengandung emas. Hal tersebut yang menjadi desas-desus sempat terhentinya proyek.
Proyek PLTA Peusangan sendiri dibagi dalam 4 LOT, LOT 1 dikerjakan oleh sipil (oleh Nyundai dan PT. PP), dan sudah dimulai sejak 2 Mei 2011. Lalu LOT 2 yang merupakan pekerjaan metal work (oleh Wijaya Karya atau Wika dan Amarta Karya) mulai dikerjakan sejak 8 Maret 2012.
Kemudian LOT 3 adalah elektro mechanical yang khusus untuk turbit dan generator, dikerjakan oleh kontraktor Austria Andritz Hydro GmbH. Terakhir LOT 4 yang merupakan pengerjaan transmisi 120 KV (dari Takengon-Bireuen ,dikerjakan oleh PT. BBS dan PT. KBI).
Rencananya listrik yang nantinya dihasilkan dari PLTA Peusangan 1 dan 2 akan dialirkan di wilayah Takengon, Aceh Tengah. Hal tersebut dikarenakan PLTA berada pada wilayah tersebut, sehingga sudah menjadi prioritas.
Selain itu listrik juga akan disalurkan ke daerah Bireuen, sehingga akan masuk ke sub sistem di Sumatera. Daya listrik yang dihasilkan PLTA Peusangan sendiri adalah 88 MW, hal tersebut yang menjadi prioritas untuk Kabupaten Aceh.
PLTA Peusangan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2021, dan nantinya transmisi listrik yang berasal dari sumber daya Ayangan, Kebayakan, Aceh Tengah akan ditutup.
Pembangkit listrik di daerah Ayangan sendiri dalam sistem kerjanya, generator yang digerakkan menggunakan BBM. Hal tersebut yang membuat operasional pembangkil listrik menjadi mahal.
Ketika PLTA Peusangan beroperasi dan Ayangan ditutup, PLN diperkirakan dapat menghemat biaya 26 M perbulannya.
PLTA Peusangan sendiri dibangun guna menanggapi keluhan masyarakat Aceh yang selama ini sering terjadi pemadaman aliran listrik. Listrik di Provinsi Aceh salama ini masih kurang dari 100 MW.
Kekurangan pasokan listrik tersebut yang membuat PLTA Peusangan dibangun, dikarenakan pada masa sekarang ini pasokan listrik masyarakat Aceh adalah 400 MW.