Djawanews.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut Sandiaga Uno berpeluang diusung sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang. Apalagi pasangan Anies-Sandi menempati posisi pertama dalam sebuah survei capres-cawapres 2024.
"Saat ini, PKS belum menentukan cawapres, artinya Sandi masih berpeluang untuk bisa diusung PKS. Siapa saja berpeluang, termasuk Sandi, apalagi punya survei yang tinggi dan pernah menang bersama Anies," kata Juru Bicara PSK Muhammad Iqbal di Jakarta, Rabu 22 Februari.
Hal itu disampaikan Iqbal menanggapi hasil survei Voxpol Center Research and Consulting, dimana pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berpotensi diduetkan untuk Pemilu 2024.
"Saya kira Mas Sandi ini adalah orang yang sangat dekat dengan PKS, karena pernah diusung dan ini adalah pasangan yang pernah menang, artinya kami menyambut baik survei Mas Sandi yang tinggi," katanya menegaskan.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berpotensi diduetkan untuk Pemilu 2024.
"Pasangan Anies-Sandi berhasil memenangkan pemilihan gubernur Jakarta pada tahun 2017 yang lalu berkat kampanye efektif, program pro rakyat, dukungan yang luas dari masyarakat dan berhasil menyentuh kalangan milenial untuk berperan aktif dalam politik melalui penggunaan teknologi dan media sosial," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Sosok Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno menempati peringkat pertama dalam simulasi Capres-Cawapres Pilpres 2024 versi Voxpol Center Research and Consulting.
Pasangan Anies-Sandi meraih elektabilitas tertinggi dengan perolehan elektabilitas sebesar 33,8 persen.
Keduanya unggul dibandingkan pasangan Ganjar-Erick Thohir dengan elektabilitas sebesar 30,7 persen dan pasangan Prabowo-Khofifah dengan elektabilitas 25,9 persen.
Hasil survei itu menunjukkan Anies-Sandi menjadi pasangan potensial dan berpeluang mengulang kesuksesan layaknya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.