Djawanews.com – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menyinggung soal 'Raja Jawa' saat berpidato pada Musyawarah Nasional (Munas) XI di JCC, Senayan, Rabu, 21 Agustus. Ia mengingatkan para kadernya agar jangan sampai bermain-main dengan ‘Raja Jawa’ tersebut jika tidak ingin celaka.
Bahlil mulanya menegaskan, dirinya tidak memiliki kepentingan apapun untuk menjadi ketua umum Golkar. Dia hanya ingin, Golkar di bawah kepemimpinannya bisa lebih baik dari sebelumnya.
"Saya jujur aja, saya hak punya kepentingan apa apa pribadi, kepentingan saya ke depan adalah Golkar harus lebih baik dari sekarang," ujar Bahlil.
Menteri ESDM ini mengatakan, Golkar harus solid dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia mengingatkan kader untuk menjadikan Golkar lebih kokoh dan tidak mencela mencle.
"Kita sudah bersepakat Golkar mendukung pemerintah. Jangan pagi mendukung, sore setengah mendukung, malam bikin lain. Ini saya jujur aja," kata Bahlil.
"Karena pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pemerintah Jokowi Maruf Amin. Jadi kita harus lebih paten lagi," sambungnya.
Bahlil lantas memberi sinyal bahwa di balik pemerintahan Prabowo-Gibran ada seorang Raja Jawa yang dianggap memiliki kuasa dan tidak ada lawan. Dia menyebut kekuatan Raja Jawa itu mengerikan.
"Soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita, saya mau kasih tahu aja jangan coba-coba main-main barang ini, waduh ini ngeri ngeri sedap barang ini saya kasih tau, udah waduh ini, dan sudah banyak, sudah lihat barang ini kan, ya tidak perlu saya ungkapkan lah," katanya.