Jakarta, (12/01/2020) – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) memenangkan tender untuk mencetak Nueva Sol, mata uang negara Peru. Proyek pencetakan ini akan dilakukan Perum Peruri pertengahan tahun 2020 nanti.
Dengan dimenangkannya tender dari Peru, Peruri diperkirakan mengantongi nilai kontrak kerja sama sebesar 16,5 juta euro atau dalam rupiah sebesar Rp255 miliar (kurs Rp15.454 per euro).
“Alhamdulillah, per Desember 2019 kemarin, kami dinyatakan oleh Bank Sentral Peru menjadi pemenang dari beberapa pencetak (uang) kelas dunia. Nilai (kontrak) kira-kira 16,5 Juta euro atau Rp255 miliar,” kata Direktur Pengembangan Usaha Peruri Fajar Rizki di Kantor BUMN, Jakarta, Rabu (8/1).
Peruri akan Cetak Tiga Pecahan Mata Uang Peru
Kemenangan tender yang didapatkan Peruri merupakan salah satu upaya perusahaan dalam memperluas jangkauan pasar hingga skala internasional. Peruri juga sedang mengupayakan pelayanannya secara digital.
“Peruri berupaya untuk go international. Kami juga berusaha transformasi dari pelayanan konvensional ke digital dan sudah ada beberapa negara yang kami support, seperti Nepal, Srilanka, Pakistan, dan Peru. Untuk dua negara terakhir, itu baru. Pakistan itu kami join konsorsium dengan partner lokal dalam pelayanan cetak cukai tembakau,” katanya lagi.
Salah satu faktor kemenangan tender yang didapat Peruri menurut Rizki adalah karena harga yang diajukan perusahaan sangat kompetitif dari perusahaan lain. Nantinya, Peruri akan mencetak tiga pecahan dari total empat pecahan uang yang ditenderkan Peru.
“Jadi uang kertas, kami menang di 3 pecahan. Yakni, pecahan 10, 20, dan 50 sol. Kontrak tersebut berlaku secara berkelanjutan atau multiyears selama dua tahun kedepan,” jelas Rizki.
Rizqi juga menekankan, Peruri akan melakukan ekspansi bisnis ke berbagai negara terutama di wilayah Afrika Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Bahkan, dalam waktu dekat Peruri akan mengikuti tender yang diadakan bank sentral Filipina.
“Dalam waktu dekat bank sentral Filipina juga akan membuka tender untuk mencetak mata uang peso. Peruri akan mengikuti tender tersebut, dan berharap bisa menang,” jelas Rizqi.
Direktur Pengembangan Usaha Peruri itu juga sempat membeberkan beberapa tender yang pernah ditangani Peruri. Selain mata uang Peru, Peruri pernah memproduksi perangko di Nepal pada 2016-2019 sebanyak 82,2 juta potong dan 5,7 miliar potong pita cukai sepanjang 2016.
Peruri juga memproduksi buku paspor Sri Lanka, yakni sebanyak 1,5 juta buku pada 2015, dan 1 juta buku pada 2019. Pada tahun 2015, Peruri mencetak 32,8 juta potong perangko Filipina, sedangkan di Pakistan Peruri mencetak 5 miliar potong pita cukai.