Djawanews.com – Pertama kali terjadi dalam sejarah perfilman Indonesia, market share penonton bioskop film-film produk dalam negeri jauh mengungguli jumlah penonton film hollywood. Antusiasme penonton terhadap film Indonesia sangat tinggi usai terdampak pandemi COVID-19 lebih dari 2 tahun.
Menurut data dari filmindonesia.or.id, film-film yang sukses mendapatkan jutaan penonton diantaranya adalah KKN Desa Penari (9.233.847), Pengabdi Setan 2 (6.390.970), Miracle In Cell No 7 (3.543.856 (masih tayang)), Ngeri-ngeri Sedap (2.886.122), Ivanna (2.793.775), Sayap-Sayap Patah (2.414.405), Mencuri Raden Saleh (2.248.931), Ku Kira Kau Rumah (2.220.180), The Doll 3 (1.764.077) dan Kuntilanak 3 (1.313.304).
Dengan jumlah penonton tersebut, membuat market share penonton film dibioskop dengan persentase 61 persen untuk film Indonesia, berbanding 39 persen untuk film Hollywood.
Produser Falcon Pictures, Frederica mengaku sangat bangga dengan perolehan yang digapai oleh film Indonesia. ”Puji Tuhan, sebuah kebanggaan buat kami, karena saat ini pecinta film tanah air begitu cintanya dengan film-film Indonesia. Apalagi film Miracle In Cell No 7 yang saat ini masih tayang dibioskop, menjadi salah satu film yang memperoleh penonton diatas 3 juta. Kabar ini, menjadi penyemangat buat kami, untuk dapat berkarya lebih baik lagi,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia atau APFI, Chand Parwez mengaku sangat senang dengan perolehan tersebut. "Alhamdulillah, ini sejarah pertama dalam dunia film, kalau film Indonesia bisa melebihi perolehan penonton film barat. Saya berharap bisa bertahan sampai akhir tahun. Saya juga senang karena APFI juga mempunyai kontribusi dalam peroleham tersebut," ungkapnya.
Selain dibioskop, market share penonton film tersebut juga dihitung dari film-film yang tayang di Over The Top atau OTT.