Djawanews.com – Pernyataan politikus muda Tsamara Amany yang menyinggung privilege Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diserang balik oleh Partai Demokrat (PD). Namun hal itu, menurut Tsamara, justru semakin memperjelas privilege AHY.
"PD ini keluar dari isi substansi apa yang saya bicarakan. Justru penjelasan PD tentang sederet prestasi AHY semakin melakukan konfirmasi bahwa AHY itu sosok penuh privilege," kata Tsamara, Rabu, 25 Agustus.
Menurut Tsamara pernyataannya yang menyebut AHY bisa jadi ketua umum partai dan disebut menorehkan prestasi karena jalan yang dibuka sang orang tua itu tidak salah. Tetapi malah akan bermasalah jika dibantah.
"Bahwa AHY bisa jadi ketua umum PD di usia muda itu juga tidak lepas dari akses pendidikan dan kepartaian yang dibuka oleh orang tua beliau. Tidak ada yang salah dengan ini. Jadi bermasalah kalau ini terus disangkal," ujar Tsamara.
Tsamara juga menyinggung banyak anak muda yang sejak kecil harus berusaha keras karena kondisi keluarga yang memprihatinkan.
"Bertahun-tahun kerja jadi buruh, tapi tetap tidak punya tabungan cukup. Coba PD lihat kawasan padat penduduk di kota dan desa Indonesia, berapa banyak anak-anak itu yang dapat karpet merah? Cerita-cerita soal prestasi AHY dan menyangkal privilege beliau justru mengkonfirmasi bahwa kalian tidak memahami realitas anak muda Indonesia," kata Tsamara.
Tsamara tidak mempermasalahkan hinaan Demokrat. Ia hanya ingin Demokrat lebih bisa memberikan solusi daripada hanya menceramahi.
"PD boleh hina kami apa pun. Silakan. Yang penting buat saya adalah PD harus membuka mata bahwa anak muda kita justru butuh penyelesaian persoalan secara menyeluruh, bukan sekadar ceramahan soal karpet merah," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjelaskan bahwa AHY menjabat pimpinan tertinggi Demokrat melalui sejumlah perjuangan.
Herzaky menceritakan bagaimana AHY berkeliling Indonesia untuk mendongkrak suara partai yang ditaksir hanya di bawah 5% oleh berbagai lembaga survei, namun kemudian terbukti memberikan dampak elektoral kepada Partai Demokrat di Pemilu 2019.
Herzaky juga mengatakan elektabilitas Partai Demokrat meningkat sejak dipimpin AHY.
"Beda cerita kalau diramal dapat suara 4,3% dan nyatanya cuma tercapai 1,8%, tetapi tetap ngoyo menawarkan 44 kader yang dianggap layak jadi menteri, itu namanya anak muda manja. Sudahlah gagal berprestasi, tapi masih minta privilege dan digelarkan karpet merah Istana," kata dia.