Djawanews.com – Fenomena La Nina menyebabkan munculnya cuaca ekstrem mulai Oktober 2020. Hal tersebut terjadi karena adanya anomali suhu laut Samudra Pasifik yang lebih dingin dari kondisi biasa. Reni Kraningtyas, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, mengatakan bahwa dampak La Nina adalah peningkatan curah hujan, yaitu sekitar 40%.
Sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan terdampak lebih awal, yaitu Kabupaten Sleman bagian utara dan barat, serta Kabupaten Kulon Progo bagian utara. Setelah itu, Kabupaten Sleman bagian selatan, Kota Yogyakarta, dan Bantul yang akan terjadi pada akhir Oktober. Kabupaten Gunungkidul baru akan mengalaminya pada awal November 2020.
”Jadi kalau dikatakan ekstrem itu lebih dari 50 milimeter/hari, nah pada saat ada La Nina, itu dalam ukuran waktu jam bisa terjadi, dan ketinggian air bisa sampai setinggi ban mobil, itu bisa berakumulasi menjadi curah hujan bulanan di atas normal,” terang Reni, Rabu (14/10/2020), dikutip dari RRI.
Terkait dengan hal tersebut, Reni menghimbau warga DIY agar waspada dan berhati-hati.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik berita lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus rubrik berita hari ini di Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.