Dilansir dari blog.netray.id: Jelang Pemilu 2024, frasa politik identitas mulai terdengar lebih riuh dari biasanya. Netray memantau perbincangan seputar politik identitas selama sebulan terakhir di media sosial Twitter. Hasilnya, ditemukan sejumlah tokoh politik yang akrab dengan frasa ini. Tidak hanya itu, Partai Ummat yang belum lama ini mengeklaim usung politik identitas pun tak luput dari sorotan.
Dengan menggunakan kata kunci politik identitas serta politik&&identitas selama periode 17 Januari hingga 15 Februari 2023, ditemukan 13,3 ribu twit membahas topik ini. Sentimen negatif mendominasi sebanyak 8.157 twit dibandingkan positif yang hanya meraup 2.391 twit. Lebih dari 6 ribu akun Twitter berbahasa Indonesia turut dalam perbincangan menghasilkan 2,1 juta impresi yang dapat menjangkau hingga 93,5 juta akun.
Politik identitas dapat diartikan sebagai sebuah alat politik suatu kelompok, seperti suku, agama, etnis, ataupun budaya untuk tujuan tertentu. Baik sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut. Identitas tersebut dipolitisasi melalui interpretasi yang ekstrim dengan tujuan untuk mendapat dukungan dari orang-orang yang merasa ‘sama’, baik secara ras, etnisitas, agama, maupun elemen perekat lainnya.
Kata kunci politik identitas di media sosial Twitter selama sebulan terakhir paling banyak digunakan bersama kata partai, anies, pemilu, ummat, agama, pilkada, kampanye dan lain sebagainya seperti yang terlihat pada Gambar 2 berikut.
Anies Baswedan Dijuluki Bapak Politik Identitas
Anies Baswedan merupakan tokoh yang paling banyak disebut ketika membicarakan politik identitas di Twitter. Kata kunci anies, baswedan, anis, dan abud yang merujuk pada sosok Anies Baswedan mendominasi pembahasan soal politik identitas. Anies muncul dalam 4,2 ribu twit warganet soal topik ini.
Dari pantauan Netray, perbincangan soal Anies dalam topik ini didominasi oleh sentimen negatif. Setidaknya ada dua narasi yang mendominasi, yaitu dari kelompok yang berpandangan bahwa Anies memanfaatkan politik identitas dan kelompok pendukung Anies yang menanggapi cap politik identitas yang ditujukan kepada Anies.
Twit terpopuler dari @bachrum_achmadi dan @ekowboy2 merupakan contohnya. Keduanya menganggap bahwa cap politik identitas yang disematkan kepada Anies Baswedan datang dari kelompok yang tidak menyukai Anies, seperti kaum ebong atau cebong dan pendukung Ganjar. Namun, menurut mereka cap itu justru akan melambungkan nama Anies.
Di sisi lain, tidak sedikit warganet yang sepakat menyebut Anies sebagai ‘Bapak Politik Identitas’. Momen Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu ketika menggulingkan Ahok sebagai rivalnya menjadi titik mulanya. Tidak heran jika sejumlah warganet enggan memilih Anies sebagai capres karena alasan politik identitas. Seperti yang dicuitkan akun-akun berikut.
Adapula warganet @AirirnDatangLagi tampak menertawakan sebuah fakta bahwa ketika Partai Nasdem, Surya Paloh berusaha membersihkan nama Anies dari stigma politik identitas justri mantan Gubernur DKI merapat ke partai yang menjunjung politik identitas.
Sejumlah warganet juga tampak membeberkan alasan Anies Baswedan disebut sebagai politik identitas dari kinerjanya selama menjadi gubernur DKI. Menurut akun @FlorenciaAlmnd Anies hanya banyak bicara dan mempermainkan kata-kata, banyak program dan janji yang tidak ditepati. Jakarta International Stadium (JIS) yang digunakan untuk ibadah salat Idul Adha ketika pertama kali dibangun membuat ia yakin soal Anies sebagai bapak politik identitas.
Meski banyaknya tuduhan mengenai Anies menggunakan poliitk identitas, ia sendiri justru membantah tuduhan dan meminta buktinya. Bila para penuduh tak bisa memberi bukti maka pernyataan terkait cap politik identitas dianggap batal demi akal sehat. Pernyataan Anies ini tampak kerap dikutip dalam artikel yang dibagikan sejumlah akun portal media.
Partai Ummat: Kami Adalah Politik Identitas
Kata kunci selanjutnya yang banyak muncul dalam jajaran top words yakni partai dan ummat. Hal ini terkait Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi yang menegaskan bahwa partainya akan mengusung politik identitas Islam dalam menghadapi Pemilu 2024. Hal ini seperti yang dicuitkan oleh akun berita @CNNIndonesia. Akun berita lainnya yang menyajikan topik partai Ummat adalah @VIVAcoid mencuitkan pernyataan Ridho soal masjid merupakan tempat perjuangan politik. Kedua akun ini menjadi yang terpopuler menampilkan frasa Partai Ummat.
Akibatnya, warganet banyak yang menentang pernyataan Partai Ummat ini, seperti yang diungkapkan oleh Jhon Sitorus dan @Miduk17. Mereka menilai langkah yang diambil partai tersebut dapat membuat nilai agama menjadi bias. Akun @narkosun__ dan @ch_chotimah pun semangat ingin menenggelamkan alias memusnahkan partai ini karena dinilai akan memecah belah bangsa.
Jokowi dan Ganjar di Sisi Non Politik Identitas
Berbeda dengan Partai Ummat, Jokowi kerap dikutip himbauannya untuk tidak menggunakan politik identitas demi menjaga kondusivitas karena tidak ingin masyarakat menjadi korban politik identitas seperti yang terjadi pada Pemilu 2024. Hal ini tertuang dalam kata kunci jokowi yang juga masuk jajaran kata yang banyak disebut.
Nama Ganjar Pranowo yang digadang-gadang menjadi rival Anies dalam pesta demokrasi mendatang juga muncul dalam perbincangan politik identitas ini. Beberapa warganet tampak menyampaikan narasi bahwa Ganjar tak akan bermain dengan politik identitas seperti yang dilakukan Anies. Hal ini digaungkan oleh akun-akun pendukung Ganjar seperti dari @ElinaDio, @aan_muba, @relawanganjar_. Mereka memilih menaikkan narasi ‘Ganjar sebagai sosok pancasilais’.
Selama periode pemantauan, akun Miduk17 alias Jhon Siturus pegiat sosial media sekaligus loyalis Ganjar Pranowo menjadi akun yang paling banyak mendapat impresi, yakni sebanyak 9.241 kali. Twit-twitnya diwarnai dengan sentimen negatif yang menyerang Anies dan partai pendukungnya seperti yang terlihat pada gambar.
Dari dereten Top Akun di atas terlihat bahwa topik ini paling banyak dibicarakan oleh akun-akun pendukung Anies, non pendukung Anies, dan media pemberitaan. Tampak CNN Indonesia VIVA pada urutan kelima perolehan impresi terbanyak. Berita yang disajikan terkait kata kunci politik identitas pun berkaitan dengan Anies dan Partai Ummat.
Editor: Winda Trilatifah