Perang Iran vs Amerika Serikat (AS) semakin memanas, tentu hal tersebut membuat keadaan politik dan ekonomi global guncang, salah satunya adalah harga minyak yang menjadi melambung tinggi.
Ketegangan antara Iran dan AS dipicu setelah terbunuhnya Jenderal Korps Garda Revolusi Iran, Qassem Suleimani dalam operasi militer AS di Irak. Kematian jenderal yang digadang sebagai orang nomor dua setelah Ayatullah Khamenei tersebut, membuat Iran geram dan berniat membalas dendam.
Perang Iran vs Amerika Dimulai
Serangan AS akhirnya mendapat balasan dari Iran, setelah sembilan rudal ditembakkan ke pangkalan udara Ain al-Assad yang merupakan markas tentara Amerika di Irak.
Iran menyatakan bertanggungjawab penuh atas serangan rudal tersebut. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya respon atas serangan drone AS yang menewaskan petinggi militer Iran.
Media nasional Iran, AFP sebagaimana dilansir dari Detik, Rabu (8/1/2020) menyatakan jika Iran akan memberikan respon yang lebih menghancurkan jika AS akan melancarkan serangan balasan lagi. Bahkan Iran menyatakan akan meluncurkan puluhan rudal susulan ke pangkalan militer AS di Irak.
Trump: All is Well!
Setelah serangan yang dilancarkan Iran ke pangkalan militer AS di Irak, Presiden AS Donald Trump melalui akun twiiter @realDonaldTrump menyatakan ”All is well…”. Sikap santai orang nomor satu AS tersebut bukan tanpa alasan.
Trump melanjutnya tweetnya dengan menginformasikan jika serangan Iran tersebut telah merusak dua markas militer AS di Irak. Selain itu Trump juga unjuk gigi dengan menyatakan ”Sejauh ini, kita memiliki kekuatan dan peralatan militer terbaik di dunia.”
Belum ada pernyataan resmi yang dilontarkan Trump selain melalui akun Twitternya. Dirinya menyatakan jika besok pagi baru akan mengeluarkan pernyataan resmi terkait serangan Iran tersebut.
Ketegangan di Timur Tengah bukan hal yang baru setelah Perang Dunia II. Meskipun ancaman Perang Dunia III belum dapat diprediksi akan berlangsung dalam waktu dekat, namun kondisi ekonomi global akan semakin lesu atas adanya konflik tersebut.
Jika sebelumnya AS bersitegang dengan China (melalui perang dagang) saja sudah membuat keadaan ekonomi global guncang, bagaimana yang terjadi, jika perang Iran vs Amerika adalah awal konflik dunia yang lebih luas?