Djawanews.com – Sebagian besar wilayah Indonesia mulai merasakan fenomena La Nina, salah satunya adalah Kabupaten Gunungkidul, DIY. Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengatakan bahwa tingginya curah hujan saat ini memiliki dampak positif.
"Curah hujan kan meningkat, itu artinya akan ada pasokan air berlebih bagi daerah-daerah yang biasanya kering di Gunungkidul," ungkap Dwikorita di Kapanewon (Kecamatan) Gedangsari, Selasa (03/11/2020).
Oleh sebab itu, Dwikorita menyarankan agar masyarakat menyiapkan tempat penampungan air untuk mengumpulkan air hujan. Air tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan pertanian. Terkait potensi tanah longsor karena La Nina, Dwikorita mengimbau warga tak memapas lereng perbukitan.
"Perlu ada pengaturan tata air yang baik untuk mencegah potensi longsor dan banjir," terangnya.
BMKG memprediksi, peningkatan curah hujan di Kabupaten Gunungkidul kurang lebih 10% hingga 30% dalam sebulan. Curah hujan diperkirakan mencapai 50—120 mm dan terus meningkat hingga Januari—Februari 2021.
Meski begitu, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tidak khawatirk dengan fenomena iklim ini. Menurutnya, La Nina hanya menyebabkan curah hujan meningkat.
"La Nina beda dengan badai tropis, di mana sifatnya lebih merusak," terang Kepala BMKG.
Dapatkan info terkini lain, baik berita lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.