YOGYAKARTA – Pengasuh Pesantren Krapyak Yogyakarta yang terdiri dari pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir dan pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum merilis pernyataan resmi terkait dinamika yang muncul di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pengasuh Pesantren Krapyak mengimbau PBNU agar menghormati otoritas kiai sepuh.
"Selain itu, kami menempatkan diri pada posisi menjaga kebersamaan dan suasana rukun di lingkungan jam’iyah agar kerja organisasi dan program yang telah disepakati bersama tetap berjalan dengan tenang. Pendekatan kekeluargaan pesantren menjadi dasar untuk merawat kelangsungan khidmah demi kejayaan NU, di tengah munculnya pola yang tidak biasa yang dapat membuka ruang ketidakstabilan di masyarakat yang kini sedang dihadapkan pada berbagai isu mutakhir di kalangan umat Islam,” jelas ketua Yayasan Ali Maksum KH. Afif Hasbullah pada Ahad, 7 Desember 2025.
Dalam rilis tersebut, Pesantren Krapyak menekankan bahwa bahwa penyelesaian persoalan di tubuh PBNU harus dilakukan melalui mekanisme organisasi yang benar dan sah.
“Dari Krapyak kami mendorong agar apa pun persoalan di tubuh PBNU, harus dilakukan melalui mekanisme organisasi yang benar, dengan mengutamakan musyawarah. Prinsipnya, kami mendukung keberlangsungan kepemimpinan Dwi Tunggal PBNU KH. Miftachul Akhyar selaku Rais Aam dan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU hingga terselenggaranya Muktamar yang akan datang,” ungkap ketua Yayasan al-Munawwir Krapyak KH. Ahmad Shidqi Masyhuri, M.Eng.
Pernyataan tersebut juga memuat ajakan agar seluruh pihak menjaga suasana tenang. Pondok Krapyak menilai ketegangan hanya mengganggu kerja organisasi. Pesantren juga mendorong dialog yang berjalan sesuai mekanisme jamiyah.
Pesantren Krapyak menyampaikan bahwa fokus utama lembaga tetap pada pendidikan, penguatan tradisi keilmuan, dan pembinaan santri. Lembaga berharap dinamika internal PBNU dapat selesai secara tertib sehingga program keumatan bisa berjalan stabil.
Para pengasuh Pesantren yang turut menandatangani maklumat tersebut adalah KH. Jirjis Ali Maksum, KH. R. Abdul Hamid Abdul Qodir Munawwir, Ny. Hj. Ida Fatimah Zaenal Abidin, KH. Muhtarom Busyro, KH. R. Chaidar Muhaimin Afandi, KH. Ahmad Shidqi Masyhuri, M.Eng., KH. Nilzam Yahya, M.Ag., KH. Munawwar Ahmad Munawwir, Ny. Hj. Ida Rufaida Ali Maksum, KH. Fairuzi Afiq Dalhar Munawwir, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., KH. Afif Muhammad, M.A., KH. Fairuz Warson Munawwir.
Berikut pernyataan resmi Pengasuh Pesantren Krapyak Yogyakarta.
Setelah mencerma7 dengan seksama situasi dan dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhirakhir ini, serta dengan memohon taufiq dan hidayah Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka berdasarkan musyawarah para Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir dan Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta pada tanggal 27 November 2025 M/6 Jumadal Akhirah 1447 H di Krapyak, kami para Pengasuh menyampaikan maklumat sebagai berikut
- Kami mengimbau seluruh pihak untuk il7zam pada arahan dan bimbingan para kiai sepuh, khususnya mereka yang memiliki otoritas keilmuan dan kedekatan ruhani dengan tradisi jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Pendapat dan irsyadat para masyayikh adalah pegangan pen7ng dalam menjaga keteduhan organisasi.
- Kami mendukung keberlangsungan kepemimpinan Dwi Tunggal PBNU KH. Mi'achul Akhyar selaku Rois Am dan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU hingga terselenggaranya Muktamar yang akan datang secara sah dan kons7tusional. Kepengurusan yang ada hendaknya tetap menjalankan amanah perkumpulan demi melaksanakan pelayanan/khidmah keumatan, serta menjaga stabilitas kelembagaan NU.
- Kami mendorong agar setiap persoalan diselesaikan melalui mekanisme organisasi yang benar, dengan mengutamakan musyawarah. Semua pihak diharapkan dapat menghindarkan diri dari konflik terbuka dan menghen7kan pernyataan di media sosial yang berpotensi menambah kegaduhan dan mengurangi wibawa jamʿiyyah.
- Kami mengajak seluruh warga Nahdliyin untuk menjaga ketenangan, memperbanyak taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta memohon agar PBNU dapat segera mendapatkan jalan keluar terbaik, maslahah, dan membawa berkah bagi jam’iyyah dan jama’ah.