Djawanews.com – Jumlah penderita thalasemia di Indonesia pada awal Mei 2021 lalu mencapai 10.555 orang. Kendati jumlah penderitanya tidak semasif penyakit kronis lainnya, penyakit kelainan darah ini memerlukan perhatian dan penanganan khusus sebab dapat berdampak fatal bila diabaikan.
Thalasemia sendiri merupakan kelainan darah yang diturunkan secara genetis dari orang tua. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.
Akibatnya, penderita thalasemia kerap mengalami gejala kesehatan seperti mudah merasa lelah, gampang mengantuk, hingga sesak napas. Jika penyakit ini diabaikan dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan hati, hingga kematian.
Hal itu disampaikan langsung oleh Dokter Spesialis Anak RSUD Kalisari Batang, dr. Tan Evi Susanti.
“Kondisi ini menyebabkan tubuh kadar Hemoglobin (HB) lebih rendah dari orang normal pada umumnya. Penderita thalasemia mayor harus dibantu dengan transfusi darah setiap 2-4 minggu sekali seumur hidup,” kata dr. Tan.
“Kalau hal itu tidak dilakukan akan memicu komplikasi hingga menyebabkan kematian,” jelasnya dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.