Djawanews.com – Pemprov Jambi melaporkan perusakan di kantor Gubernur Jambi dalam aksi demo ratusan sopir batubara ke Polda Jambi. Akibat kejadian tersebut sejumlah barang inventaris di kantor tersebut rusak.
Laporan polisi tersebut dilaporkan dan dibuat langsung Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jambi Muzakir didampingi Plt Kepala Biro Hukum Ali Zaini di ruang SPKT Polda Jambi, Senin kemarin.
"Kami hari ini telah melaporkan kepada Polda Jambi atas kerusakan kantor gubernur yang besarnya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," kata Muzakir.
Dalam laporannya, aksi kericuhan tersebut terjadi pukul 13.30 WIB, para pendemo merusak barang inventaris milik Pemprov Jambi.
Akibat unjuk rasa yang dikoordinir oleh Komunitas Sopir Batubara (KS-BARA) Jambi menyebabkan kaca utama gedung utama Kantor Gubernur Jambi sebanyak 137 keping, lampu tembak 500 watt sebanyak 30 unit, lampu hias 25 unit, dan lampu gantung besar sebanyak lima unit, 14 unit AC, serta empat unit mobil dinas, rusak. Disimpulkan, timbul kerugian diperkirakan senilai ratusan juta rupiah.
Aksi unjukrasa awalnya berjalan damai akhirnya ricuh, para pendemo lalu melempari kantor Gubernur Jambi dengan batu dan benda keras lainnya dan menghancurkan lampu taman setempat, karena tuntutan tidak disetujui pemerintah provinsi.
Gubernur Jambi pun mengakui tidak ada masalah dengan para sopir batubara, tetapi dia meminta tanggung jawab para pengusaha batubara untuk penuhi janjinya untuk membuat jalan khusus batubara. "Saya kemarin sudah ketemu pihak Semen Padang untuk jual batubara Jambi ke sana untuk wilayah Kabupaten Tebo dan Bungo," kata Al Haris.
Diketahui, para sopir batubara bertahan lama di kantor Gubernur Jambi untuk memperjuangkan tuntutan mereka yang meminta Pemprov Jambi membolehkan para sopir beroperasi lagi.