Djawanews.com – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati memastikan pemasangan pagar bambu di laut sekitar Pulau C reklamasi, Jakarta Utara, tidak lanjutkan. Hal itu disampaikan usai meninjau lokasi pemasangan pagar bambu yang ternyata sudah terbentang 500 meter.
"Kawan-kawan semuanya dengan adanya keberadaan pagar laut yang di depan Pulau C Jadi pada pagi hari ini, tadi kami bersama tim Kementerian Kelautan dan Perikanan Satpol PP, dan dari Kabupaten Pulau Seribu, kami mengukur secara drone," kata Suharini kepada wartawan, Kamis, 16 Januari.
Keberadaan pagar laut di perairan Pulau C turut diperbincangkan usai publik diramaikan adanya pagar laut di perairan Tangerang, Banten.
"Dengan adanya temuan seperti ini, tidak terjadi, jadi langsung dihentikan. Tidak ada pekerjaan lagi," jelas Suharini.
Ia melanjutkan, saat ini Pemprov DKI tengah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mencari tahu siapa pembuat pagar laut tersebut.
"Kemudian langkah-langkah kita, tentu kita melihat apakah mereka ada perizinannya. Tentu saat sekarang ini kawan-kawan tahu Bahwa perizinan masih ada di Kementerian KP Tentang KKPRL-nya (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut)," urainya.
Sebelumnya, Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja mengungkap temuan pagar laut yang terpasang di Pulau C reklamasi pantai utara Jakarta, di tengah ramainya polemik pagar laut sepanjang kilometer di laut Banten.
"Di seberang Pulau C juga ada pagar laut. Kita tahu kan siapa developer Pulau C? @DKIJakarta sudah tahu belum? Atau pura2 gak tahu juga? Apa sebentar lagi ada kesatunan nelayan halu ngaku2 pasang ini?" cecar Elisa dalam akun X @elisa_jkt.