Djawanews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengalokasikan dana sementara sebesar Rp5 triliun untuk mengatasi kemacetan yang semakin parah di daerah tersebut. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur jalan, terutama di kawasan Denpasar dan Badung.
Hal ini disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster di hari pertama bekerja dan bertindak sebagai inspektur apel HUT Ke-237 Kota Denpasar di Denpasar, Bali, Kamis, 27 Februari.
“Bukan dihitung Denpasar, tapi seluruh Bali, jadi total hitungan sementara Rp5 triliun, prioritas Denpasar dan Badung,” kata Koster.
Anggaran Rp5 triliun sendiri tidak sepenuhnya berasal dari APBD Provinsi Bali namun turut andil anggaran dari kabupaten/kota terkait, di mana rencananya pembangunan dimulai pada tahun 2026.
Untuk mengatasi kemacetan terutama di Denpasar dan Badung sendiri akan dibangun infrastruktur jalan penghubung berupa underpass antara Jalan Sunset Road dengan Jalan Mahendradatta kemudian Jalan Gatot Subroto Barat dengan Canggu.
Khusus untuk Kota Denpasar sebagai pusat kotanya Bali, akan ada tambahan underpass khusus di titik kemacetan seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Tohpati, dan penghubung Jalan Akasia dengan Simpang Padanggalak.
“Serta pembangunan gedung parkir Sanur dan jalan shuttle dari parkir Pantai Sanur menuju Pelabuhan Sanur supaya tidak macet total lagi,” ujar Koster.
Dia mengatakan pembangunan infrastruktur jalan menjadi bagian dari enam visi prioritas yaitu bidang keempat yaitu infrastruktur darat, laut dan udara serta transportasi.
Menurut Koster, visi ini guna mewujudkan kapasitas dan kualitas infrastruktur serta transportasi dengan misinya meningkatkan infrastruktur jalan yang menghubungkan antar kota/kabupaten se Bali, mempercepat penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, serta menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas.