Jakarta, (12/01/2020) – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan jika pemerintah akan membangun pangkalan militer baru di Natuna dan juga beberapa wilayah di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan langsung Prabowo ketika menjawab pertanyaan awak media pada Kamis 9 Januari 2020 lalu. Pernyataan yang diungkapkan Prabowo tersebut, menyusul polemik atas klaim China terhadap perairan di Natuna.
Pangkalan Militer Baru di Natuna dan Wilayah Strategis Lain
Dilansir dari Kompas, Prabowo mengungkapkan jika pembangunan pangkalan militer tidak hanya di Natuna, melainkan di beberapa wilayah di Indonesia Timur dan juga beberapa tempat strategis lainnya.
Perlu diketahui, saat ini Indonesia sudah memiliki pangkalan militer di Selat Lampa, Kabupaten Natuna. Keberadaan pangkalam militer baru diharapakan semakin memperkuat penjagaan kedaulatan negara di batas terluar.
Sengketa antara China dan Indonesia terhadap wilayah Natuna bukanlah hal yang pertama kalinya terjadi. Di tahun 2016, kedua negara pernah bersikukuh setelah Kapal Han Tan Cou tertangkap TNI Angkatan Laut setelah menurunkan jaring di wilayah ZEE Indonesia.
Dilansir dari CNN Indonesia, China dalam memperluas wilayah teritorial lautnya dengan menggunakan siasat nelayan, mereka dibiarkan untuk melaut jauh namun beberapa kesempatan dikawal langsung oleh kapal penjaga pantai negaranya.
Ketika para kapal nelayan China yang mendapatkan pengamanan dari coast guard negaranya, patugas yang hendak bertindak akan mengalami kesulitan. Hal tersebut dikarenakan mereka akan melakukan perlawanan, dan bersikukuh jika berada di wilayah teritorial negaranya.
Sebagaimana diketahui, wilayah Natuna yang berbatasan dengan Laut China Selatan adalah daerah yang hingga kini menjadi sengketa beberapa negara. China tentu tidak tinggal diam, mereka melakukan ekspansi wilayah lautnya dan melakukan klaim tradisional—dengan menggunakan nelayan yang mencari ikan.
Mengikuti strategi China, tidak pelak, Presiden Joko Widodo (Jokowi)—setelah insiden di Natuna terakhir—kemudian memerintahkan para nelayan untuk beraktifitas di wilayah tersebut.
Perlu diketahui, selain pembentukan pangkalan militer, adanya ketegangan dengan China juga memunculkan kembali wacana pembentukan Provinsi Khusus Natuna yang surut beberapa tahun lalu.
Namun, dengan dibangunnya pangkalan militer baru di Natuna, Indonesia menyiratkan pada dunia jika telah siap pasang badan dan berperang jika sewaktu-waktu wilayah teritorialnya dilanggar oleh negara lain.