Djawanews.com – Anggota Fraksi PDIP, DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyebut pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) bukan hanya hasil karya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan semata. Namun, menurutnya sebagian besar anggaran untuk pembangunan JIS berasal dari pemerintah pusat.
"Dalam pembangunannya, hampir mangkrak (2020) karena APBD DKI tidak mampu membiayai. Akhirnya Pusat turun tangan memberi bantuan lewat dana PEN sebesar Rp. 3,6 T (tahun 2020 dan 2021) dari anggaran JIS Rp. 4,5 T. Artinya biaya pembangunan JIS sebesar 80 persen dari Pusat," kata Gilbert dalam keterangannya, Minggu malam (30/1).
Dia mengatakan, proses pembangunan JIS telah berlangsung sejak era Gubernur Jokowi dan Ahok. Sekalipun demikian, rencana tersebut sudah direncanakan sejak Gubernur Sutiyoso namun tonggaknya belum terlihat.
Kemudian untuk pengadaan lahan, terjadi di era Gubernur Jokowi dan Ahok sebagai pengganti Stadion Lebak Bulum. Hal tersebut belum sempat dibangun karena kalah dalam Pilkada DKI 2017, oleh karenya diteruskan Gubernur Anies.
"Klaim sepihak seakan menyatakan JIS keberhasilan Anies semata atau pencapaian seorang Gubernur sekarang adalah tidak mendasar dan tidak menghargai upaya Gubernur sebelumnya dan bantuan Presiden Jokowi," ujar dia.
Diketahui Gubernur Anies telah melakukan gunting pita atas upaya beberapa gubernur sebelumnya serta atas dana 80 persen yang diperoleh dari pusat, menurut Gilbert hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat tidak etis. Karena mengesankan pencapaian pribadi Anies, apalagi tanpa menyebutkan jasa gubernur sebelumnya dan ucapan terimakasih ke Pusat.
"Biaya cicilan dan bunga juga ditanggung rakyat lewat APBD, bukan beban Jakpro dan akan dilanjutkan oleh Pejabat Gubernur Oktober 2022 dan Gubernur terpilih nanti 2024," tandas dia. Dilansir dari Liputan6.com.
Baca artikel terkait Gubernur DKI. Simak berita menarik lainnya hanya di Djawanews dan ikuti Instagram Djawanews.