Dilansir dari blog.netray.id: Menghilangnya Emmeril Khan Mumtadz sejak 26 Mei 2022 lalu menjadi kabar duka bagi masyarakat Indonesia. Anak pertama gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ini terseret arus sungai Aare, Bern, Swiss sewaktu hendak naik ke permukaan setelah berenang.
Seperti diketahui, Emmeril bersama keluarga datang ke Swiss dengan tujuan mencari kampus untuk melanjutkan studi magisternya. Setelah sebelumnya, ia berhasil menyelesaikan sarjananya di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung angkatan 2017.
Netray media monitoring melakukan pemantauan untuk melihat intensitas media daring dan media sosial dalam mengawal musibah tersebut. Seperti apa media membahas musibah ini?
Selama sepekan dari periode 24-30 Mei 2022 topik terkait musibah hilangnya Emmeril diberitakan sebanyak 1.636 artikel. Dari 87 portal media yang mengangkat berita seputar Emmeril sebanyak 65% artikel berkategori bencana. Lalu sebanyak 13% artikel masuk dalam kategori pemerintah.
Pemberitaan yang diulas oleh media paling banyak berisi kabar terbaru terkait hasil pencarian Emmeril. Proses pencarian telah dilakukan oleh Tim SAR dan kepolisian maritim Bern Swiss, mulai dari menerjunkan penyelam hingga menerbangkan drone surveillance. Selain itu, Tim SAR Swiss juga menggunakan teknologi sensor fokus di 2 pintu air pada sungai Aare. Namun, hingga artikel ini ditulis kabarnya masih sama; Emmeril belum juga ditemukan.
Selain pemberitaan yang menginformasikan kabar terkini dari pencarian Emmeril, media juga mengangkat berita hasil ramalan. Rara Istiati Wulandari atau lebih dikenal dengan Rara Pawang Hujan meramalkan keberadaan Emmeril serta kondisinya di dalam sungai.
Melansir dari media Pojoksatu, statement pembacaan ramalan Rara menyebutkan bahwa nasib dari Emmeril terepresentasikan energinya dalam 3 kartu lenormand yang ia ambil sewaktu mendengar kabar hilangnya Eril. Kemudian Rara juga menyebutkan bahwa posisi Emmeril berada di sekitar pilar arah arus sungai ke arah selatan menuju arah kanan.
Tidak hanya portal media Pojoksatu yang menuliskan artikel terkait ramalan Rara. Beberapa contoh di atas, merupakan portal media yang menerbitkan artikel tentang pembacaan ramalan Emmeril oleh Rara. Mulai dari portal media Indozone, Tribun Medan, Era.id, dan Waspada. Jika dihitung, sejak 24-30 Mei 2022 ada 59 artikel dari 19 portal media yang turut mengulas artikel tentang prediksi paranormal untuk kondisi Eril.
Dari total keseluruhan 19 media, portal media Waspada dan Pojoksatu menjadi portal yang paling banyak memberitakan terkait ramalan Emmeril. Kemudian diikuti oleh Indozone, Suara, dan Tribun Medan.
Tanggapan Warganet untuk Kasus Hilangnya Emmeril Khan
Keramaian media yang menyajikan artikel terkait hasil prediksi paranormal untuk kondisi Eril, dilengkapi oleh warganet. Tidak sedikit warganet yang memberikan opini bersentimen negatif untuk ramalan kondisi Emmeril.
Dengan periode pemantauan yang sama yakni 24-30 Mei, musibah yang menimpa Eril banyak menuai atensi publik yaitu sebanyak 72,8 ribu twit. Doa dan harapan agar Emmeril dapat segera ditemukan dengan kondisi selamat terus menggema di Twitter dalam tagar #eril.
Nama Eril terus menempati jajaran trending Twitter hingga 31 Mei 2022. Banyak warganet yang mencemaskan kondisi Eril sebab hingga artikel ini ditulis belum ada kabar dari pihak penyelamat Swiss ataupun keluarga.
Selain melangitkan doa dan harapan untuk Emmeril, warganet juga sangat geram dengan ramalan paranormal. Pasalnya menurut warganet paranormal dan media yang menyajikan prediksi kondisi Emmeril dianggap kurang memiliki empati.
Seperti yang diungkapkan oleh akun @iniakunagatha, ia menilai bahwa media yang menyiarkan ramalan Rara tentang Emmeril sangat keterlaluan dan minim empati. Twit tersebut banyak menuai retweet dari warganet lain. Artinya banyak warganet yang sependapat dengan opini akun tersebut. Menurut warganet, adanya ramalan tersebut sangat tidak membantu dan justru tidak menghargai perasaan keluarga korban.
Tidak hanya itu, warganet Indonesia juga memberikan penilaian bintang 1 pada ulasan Google untuk sungai Aare. Warganet memberi penilaian buruk pada sungai Aare sebagai tempat wisata lantaran musibah yang menimpa Emmeril. Menurut warganet sungai Aare berbahaya untuk berenang dan dijadikan lokasi wisata.
Selain soal Rara, perilaku netizen Indonesia yang memberikan penilaian buruk terhadap sungai Aare dan cenderung nyleneh tersebut dianggap memalukan dan memprihatinkan. Menurut warganet pemberian rating 1 untuk sungai seindah itu kurang tepat, sebab menghilangnya Emmeril merupakan musibah dan sudah takdir. Demikian analisis Netray, simak ulasan terkini lainnya dalam blog.netray.id.
Editor: Winda Trilatifah