Djawanews - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sedang berduka. Mustasyar PBNU KH Nawawi Abdul Jalil meninggal Minggu (13/6) kemarin pukul 16.40 WIB.
"KH Nawawi Abdul Jalil merupakan sosok alim, mata air keteladanan yang menjadi salah satu rujukan penting dalam momen-momen krusial menyangkut keorganisasian dan kebangsaan," kata Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Minggu (13/6) dilansir dari NU Online.
Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri itu mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk berkhidmah serta mengabdi memperjuangkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah melalui NU. Tangan dinginnya juga melahirkan santri-santri yang berpemikiran brilian. Bahkan, sosoknya juga membuat Pesantren Sidogiri menjadi model pengembangan ekonomi.
"Kiai Nawawi adalah pendidik sejati. Dari tangan beliau, lahir santri yang memiliki pemikiran brilian, termasuk salah satunya dengan menginisiasi BMT yang hingga kini menjadi role model pengembangan ekonomi pesantren di NU, bahkan di Indonesia," katanya.
Helmy menyampaikan, seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama merasakan duka yang mendalam atas kepergiaan kiai yang menjadi salah satu anggota Ahlul Halli wal Aqdi pada Muktamar Ke-33 NU Tahun 2015 di Jombang, Jawa Timur itu.
"Bangsa Indonesia secara umum, dan keluarga besar Nahdlatul Ulama secara khsusus merasa sangat kehilangan atas berpulangnya sosok yang memiliki peran besar bagi Nahdlatul Ulama ini," katanya.
"Husnul khotimah serta ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum," pungkasnya.