Djawanews.com – Serangan Rusia ke Ukraina makin gencar, terkini penyerangan terhadap pembangkit nuklir terbesar di Eropa yang ada di Ukraina. Dikhawatirkan bencana yang besarnya 10 kali dari nuklir Chernobyl bakal terjadi.
Rusia menyerang pembangkit nuklir Zaporizhzhia di Ukraina. Dalam laporan yang muncul, pembangkit nuklir Zaporizhzhia kini membara setelah saling serang antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky pun memosting video detik-detik Rusia serang pembangkit nuklir Ukraina tersebut. Presiden Ukraina memosting di akun Instagramnya dan Twitter.
Nekatnya Rusia ini bikin Ukraina ketar-ketir juga, karena yang diserang itu merupakan pembangkit nuklir.
Wajar saja jika Kementerian Luar Negeri Ukraina meminta Rusia untuk menahan serangan ke pembangkit nuklir tersebut.
Kemenku Ukraina mengatakan jika Rusia terus menyerang pembangkit nuklir itu, maka terjadi bencana besar yang 10 kali lebih besar dibanding bencara nuklir Chernobyl.
Pembangkit nuklir Zaporizhzhia itu adalah pembangkit nuklir terbesar di Benua Biru.
Dilaporkan Instagram @Realnewsnobullshit, dampak dari serangan yang menyasar pembangkit nukir itu, gedung di pembangkit nuklir itu terbakar, pemadam kebakaran tidak bisa masuk mengakses lokasi yang terbakar.
Presiden AS Menelepon Presiden Ukraina
Menanggapi Rusia yang menyerang pembangkit nuklir Ukraina, Presiden Amerika Serikat Joe Biden langsung menelepon Presiden Ukraina. Belum diketahui apa langkah dari Amerika Serikat dengan serangan Rusia ke pembangkit nuklir tersebut.
Menurut laporan CBS News, otoritas Ukraina telah mengabarkan insiden ini ke International Atomic Energy Agency.
Sejauh laporan Ukraina, belum ada perubahan tingkat radiasi di pembangkit nuklir Zaporizhzhia.
Sedangkan narasi yang dimainkan The Associated Press, sebaliknya. Kantor berita itu mengabarkan terjadi perubahan radiasi nuklir di pembangkit tersebut. Ternyata dalam pengecekan ulang, klaim tingkat radiasi dari The Associated Press itu hoax.