Djawanews.com – Belasan aktivis Greenpeace nekat menceburkan diri ke kolam Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, saat melakukan aksi demo menolak oligarki pada Jumat pagi, 6 Oktober. Belasan aktivis itu pun kini telah diamankan pihak kepolisian.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin membenarkan informasi tersebut. Mereka diamankan saat menceburkan diri ke kolam bersama atribut berbentuk gurita berwarna merah.
“Jadi mereka masuk ke area kolam Bundaran HI. Sudah diberikan imbauan oleh petugas namun tidak diindahkan. Dan sekitar 10 sampai 12 orang menceburkan diri dengan memasukan barang barang tersebut dan langsung kita amankan,” kata Komarudin saat dikonfirmasi, Jumat, 6 Oktober.
Komarudin mejelaskan, mereka diamankan lantaran mereka tidak mematuhi aturan. Sebab, untuk menyampaikan aspirasi, tetap harus ada peraturannya.
Terlebih saat menggelar aksi itu, mereka juga tidak memberikan informasi untuk mengadakan aksi damai di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
“Untuk unjuk rasa tidak memerlukan izin, tapi dalam UU diatur bahwa penyampaian pendapat dimuka umum ini wajib melakukan pemberitahuan kepada pihak kepolisian, itu yang pertama. Jadi mereka tanpa pemberitahuan,” katanya.
“Kemudian yang kedua ada tempat-tempat dalam pelaksanaan pendapat di muka umum jadi kebebasan berpendapat itu jangan diartikan sebebas-bebasnya ada aturan di dalamnya yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara karena itu UU dibuat. Kalau misal tak diindahkan aturan, ya harus kami amankan,” sambungnya.
Oleh sebab itu, kata Komarudin mengimbau kepada masyarakat, apabila ingin menyampaikan aspirasi atau unjuk rasa, tetap mematuhi aturan yang berlaku.
“Ini jadi pembelajaran juga ya untuk yang lain, saya menegaskan, mengimbau kepada seluruh masyarakat kebebasan berpendapat jangan diartikan sebebas bebasnya, semau-maunya, semua itu ada aturannya,” tutupnya.