Djawanews.com – Masih lekat di pikiran masyarakat tentang kasus Kerajaan Sunda Empire, kini muncul lagi paguyuban yang serupa. Mereka menemakan diri dengan Paguyuban Tunggal Rahayu.
Seperti halnya Kerajaan Sunda Empire yang mengaku memiliki kekayaan di Bank Swiss, Paguyuban Tunggal Rahayu juga mengaku memiliki sejumlah uang di bank tersebut. Mereka bahkan mengatakan bakal melunasi hutang para pengikutnya dengan uang tersebut.
Paguyuban yang berpusat di Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut itu memang diperkirakan memiliki ribuan anggota yang tersebar di beberapa daerah, salah satunya Majalengka. Tidak hanya melunasi hutang anggotanya, paguyuban itu juga berjanji bakal mencairkan uang yang tersimpan di Bank Swiss untuk dibagikan kepada anggotanya.
Meski mengumbar janji manis, masyarakat di Caringin sendiri mengaku telah melakukan penolakan atas paguyuban tersebut.
Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya, mengatakan bahwa paguyuban tersebut sebelumnya datang ke kantornya. Mereka mengaku ingin mengajukan izin organisasi tersebut.
"Setelah berbincang, ada beberapa kejanggalan yang saya tangkap. Makanya sampai sekarang, izin belum dikeluarkan," kata Wahyu yang dikutip dari Tribunnews, Jumat (4/9/2020).
Wahyu menjelaskan, paguyuban itu memiliki logo burung Garuda sebagai simbol organisasinya. Meski mirip dengan Garuda milik Indonesia, namun ada perbedaan yang sudah disesuaikan oleh mereka. Kepala Garuda misalnya, yang diubah menjadi menghadap ke depan. Sedangkan di bagian pita di kaki Garuda bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika Nata Logawa”.
"Saya sempat tanyakan kejanggalan ini kepada mereka. Namun perwakilan paguyuban yang datang tak bisa menjelaskan. Bahkan kelengkapan administrasi tak bisa ditunjukkan," katanya.
Wahyu menambahkan, berdasarkan informasi dari Camat Caringin, paguyuban itu melakukan pengajian seminggu sekali. Diperkirakan pengikutnya tidak hanya berasal dari Kecamatan Caringin saja, namun ada juga yang berasal dari luar kota.
"Namun begitu, saya sudah perintahkan staf agar terus melakukan pemantauan dan terus menjalin komunikasi dengan pihak Pemerintah Kecamatan Caringin," jelas Wahyu.
Selain itu ada pula iuran anggota yang belum bisa diketahui dengan pasti berapa nominal uang iuran yang ditarik dari para anggota.
"Dari Bakesbangpol Majalengka juga sempat datang. Soalnya di sana juga sudah banyak anggotanya. Sudah ada ribuan di Majalengka," katanya lagi.
Wahyu mengimbau kepada warga Garut agar tak mudah tergiur dengan janji yang diberikan oleh oknum tertentu, termasuk janji pemberian materi untuk pelunasan hutang dari Bank Swiss.
Untuk memantau perkembangan Paguyuban Tunggal Rahayu, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti Djawanews melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.