Djawanews.com – Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama (groudbreaking) Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kalimantan Utara.
“Saya sangat menghargai apa yang sudah dimulai di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara ini. Saya sangat menghargai inisiatif para investor, para pemilik modal, para CEO yang sudah hadir dan membangun industrinya di sini”, kata Presiden Jokowi di lokasi KIPI, Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara dilansir dari Antara, Selasa.
Beberapa yang hadir diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pranomo Anung, pemilik PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir, para pejabat serta para investor yang berasal dari China, Uni Emirat Arab serta dalam negeri.
“Ini yang sering saya sampaikan, namanya kita akan memulai transformasi ekonomi Indonesia. Dari yang kita sudah bertahun-tahun bertumpu kepada sumber daya alam, ekspor ‘raw material’, ekspor bahan-bahan mentah sekarang kita akan masuk kepada hilirisasi, industrialisasi bahan-bahan mentah kita”, lanjut Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, Indonesia saat ini harus sudah mulai ekspor barang setengah jadi atau barang jadi.
“Dan yang di Kalimantan Utara ini adalah hampir semuanya barang jadi sehingga memberikan nilai tambah, memberikan ‘added value’ yang besar bagi negara kita karena kita menjualnya sudah dalam bentuk jadi,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyebut hal ini sebagai lompatan katak.
“Ini sebuah lompatan yang ingin kita lakukan, ‘leap frog’ yang ingin kita lakukan, dan ini akan kelihatan manfaatnya secara riil 5 sampai 10 tahun yang akan datang akan kelihatan bermanfaat seperti apa, baru keliatan,” tambah Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta kepada para menteri, gubernur dan kepala daerah untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung kawasan industri tersebut.
“Karena ini membutuhkan SDM-SDM yang memiliki kuallifikasi yang baik, siapkan dari sekarang, kata Presiden.
Menurut Presiden, dalam masa konstruksi setidaknya membutuhkan sekitar 100 ribu tenaga kerja.
“Lalu yang dibutuhkan pada saat operasional, hanya di sini saja, belum anak cucu turunan dari produk yang dihasilkan itu sebanyak 60 ribu (tenaga kerja) dan perkiraan saya lebih dari 200 ribu plus anak cucu turunan dari produk-produk yang dihasilkan,” jelas Presiden.
Green Industrial Park merupakan kawasan industri yang beroperasi dengan menerapkan teknologi maupun produksi bersih.
Kawasan Industrial Park Indonesia di Kalimantan Utara tersebut disebut sebagai kawasan paling luas di dunia dan dimiliki PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI) dengan target total luas kawasan adalah 30.000 hektare.
Kawasan industri itu akan menggunakan energi baru terbarukan sebagai sumber energi utama, dua diantaranya adalah ‘hydropower’ dan solar panel. Selain itu, daya listrik juga akan ditopang menggunakan bahan bakar gas.
KIPI menelan investasi sebesar 132 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.848 triliun untuk seluruh tahapan konstruksi dan komersialisasi sampai 8 tahun ke depan. Pendanaan proyek sepenuhnya diberikan oleh swasta tanpa adanya garansi dari pemerintah.
Proyek itu ditargetkan selesai konstruksi pada 2024 dan operasi bertahap mulai 2023, 2024 hingga 2029.
Beberapa proyek rencananya akan dibangun dalam kawasan itu diantaranya “alumunium smelter”, “petrochemical”, “electronic alumine”, ‘steel”, “new energy battery” 1, “new energy battery” 2, “industrial silicon”, ”polysrystalline silicon”, dan “solar panel”.
KIPI dikerjakan melalui kerja sama anatar Indonesia, China, dan Uni Emirat Arab.
Simak berita terbaru lainnya hanya di Djawanews dan ikuti Instagram Djawanews.