Djawanews.com - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti tidak setuju dengan adanya pendapat yang bilang Covid-19 sengaja diciptakan Tiongkok.
Dalam forum diskusi Kanal Convey Indonesia, Jumat (23/7) keyakinan tidak berdasar yang muncul akibat sentimen politik itu dianggap Mu’ti tidak masuk akal.
“Karena ternyata mereka (Tiongkok) terdampak oleh Covid ini. Saya kira tidak mungkin dengan logika yang sederhana saja bahwa satu negara menciptakan virus yang dengan itu merugikan negaranya sendiri,” kata Mu’ti seperti dilansir dari laman resmi Muhammadiyah.
“Bahwa dia jualan vaksin iya. Tapi kerugian yang diciptakan akibat oleh Covid ini jauh lebih besar daripada profit yang dia dapatkan dari berjualan vaksin itu. Ini bisa kita lihat karena ekonomi ini kan saling bertaut satu sama lain,” tambahnya.
Belum lagi dari sisi pariwisata, Mu’ti menjelaskan bahwa Tiongkok mengalami kerugian besar akibat ditutupnya destinasi wisata dari berbagai negara ke negeri tirai bambu itu.
“Nah bayangkan berapa turis Indonesia yang karena Covid ini tidak datang ke China. China itu kan salah satu pemasarannya adalah masyarakat Indonesia, bahkan ada paket umroh yang juga lewat China. Begitu sekarang tidak ada penerbangan, semuanya kan selesai dan dampaknya akan sangat besar,” jelas Mu’ti.
“Jadi saya kira ini adalah masalah bersama yang tidak baik dishare. (virus) Itu sesuatu yang terjadi karena manusia memang sebagai bagian dari sunatullah. Kalau manusia itu tidak hidup bersih, tidak menjaga kesehatan, maka berbagai penyakit itu bisa terjadi dan itu adalah sunatullah,” terangnya.
“Dan karena itu kita kemudian ketika penyebab virus ini adalah ketidakbersihan, maka solusinya adalah mencuci tangan, menjaga jarak, kemudian menghindari kontak supaya tidak ada splash dari lidah kita dan seterusnya. Itu kan semuanya ikhtiar ilmiah yang itu bisa dijelaskan secara ilmiah dan saintifik,” tutupnya.