Merry Riana digosipkan menjadi kandidat menteri perempuan untuk kabinet Jokowi nantinya. Siapa sebenarnya Merry Riyana?
Menjelang pengumuman hasil rekapitulasi suara pilpres 2019, Jokowi dikabarkan mulai memberikan kriteria untuk calon menterinya jika Jokowi maju lagi sebagai presiden. Kriteria menteri tersebut disampaikan oleh Ahmad Rofiq, wakil sekertaris TKN Jokowi-Maruf Amin. Ahmad Rofiq mengatakan bahwa Presiden Jokowi ingin calon menteri muda yang cantik.
Kriteria Menteri Perempuan Kabinet Jokowi yang muda, pintar, dan cantik membuat beberapa nama dikabarkan memenuhi kriteria tersebut.
Salah satu nama yang digadang-gadang cocok dan memenuhi kriteria menteri perempuan di kabinet kerja Jokowi selanjutnya adalah Merry Riana. Merry Riana dikenal sebagai seorang motivator, direktur, dan pengusaha asal Indonesia. Selain itu, Merry juga memiliki julukan “wanita sejuta dolar”. Wanita kelahiran Mei 1980 tersebut memang memiliki kecocokan dalam kriteria menteri muda Presiden Jokowi.
Wanita kelahiran Jakarta tersebut juga menjadi salah satu saksi kerusuhan 1998. Karena kerusuhan yang terjadi waktu itu, Merry terpaksa melupakan keinginannya untuk menempuh pendidikan Teknik Elektro di Universitas Trisakti. Ayah Merry, Susanto Sosroputro, terpaksa mengungsikan Merry ke Singapura. Merry kemudian mendaftar di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura.
Dalam perantauannya, persiapan Merry memang tidak matang. Ia bahkan sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Universitas Teknologi Nanyang. Tidak hanya itu, Merry bahkan tidak memiliki persiapan bekal dana yang memadai. Untuk meyiasati kekurangan tersebut Merry kemudian meminjam dana dari Pemerintah Singapura.
Merry Riana, dalam perantauannya tanpa bekal memutuskan untuk meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000. Dana sebesar itu tentu harus segera dilunasi setelah ia lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Dengan dana pinjaman tersebut, Merry berusaha mengatur keuangannya sehemat mungkin.
Merry tidak tinggal diam dengan kondisi keuangannya saat itu. Kondisinya tersebut kemudian mendorong Merry untuk mencari penghasilan tambahan. Merry mencoba berbagai usaha demi mendapatkan uang tambahan. Mulai dari multi level marketing, bisnis saham, dan sebagainya. Dalam usahanya tersebut, Merry lebih sering keghilangan uangnya daripada mendapatkan keuntungan.
Nasibnya mulai berubah ketika Merry telah menyelesaikan pendidikannya. Bersama Alva Tjenderasa, teman sekaligus suaminya saat ini, keduanya menjalankan sebuah usaha dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Keputusan Merry untuk menjadi seorang penasihat keuangan ternyata mendapat pertentangan dari beberapa orang terdekatnya. Mulai dari orang tuanya, dosen, bahkan teman-teman dekatnya menyatakan ketidaksetujuan mereka dengan keputusan Merry tersebut.
Kerja kerasnya menuai hasil dalam rentang waktu satu tahun. Akhirnya Merry Riana berhasil menjadi seorang Financial Consultant yang menjual produk-produk keuangan dan perbankan. Di tahun pertamanya, ia bahkan berhasil mendapatkan penghasilan 200 ribu Dollar Singapura atau sekira Rp 1,5 miliar. Berkat kerja kerasnya tersebut Merry diangkat jadi manajer.
Merry Riana kemudian mendirikan sebuah perusahaan jasa keuangan yang diberi nama MRO atau Merry Riana Organization. Selain jasa keuangan, Merry juga mendirikan MRO Consultancy yang bergerak di bidang pelatihan, motvasi, serta percetakan buku yang berbasis di Singapura. Ia merangkul perempuan dan anak muda yang berusia 20-30 tahun. Dari ketekunan dan keberhasilan Merry tersebut sangat wajar jika Merry Riana menjaadi salah satu kandidat Menteri Perempuan Kabinet Jokowi terbaru.