Dilansir dari blog.netray.id: Pangkat khusus Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat (AD) yang diberikan kepada Deddy Corbuzier menjadi sorotan publik. Pangkat letkol tituler yang diberikan oleh Menhan Prabowo Subianto tersebut justru menuai respons negatif dari publik. Bahkan artikel terkait permintaan pencabutan pangkat tersebut mulai santer diberitakan.
Deddy Corbuzier resmi mengumumkan penyandangan gelar yang telah disahkan oleh Panglima TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Dudung Abdurachman sejak 9 Desember 2022. Netray kemudian memantau respons publik menanggapi fenomena ini dengan kata kunci deddy corbuzier di kanal news. Hasilnya ialah ditemukan sebanyak 775 artikel dalam periode pemantauan 9 Desember 2022-16 Desember 2022.
Kata kunci tersebut telah diberitakan oleh 106 media massa Indonesia. Portal Suara menduduki peringkat pertama sebagai media massa yang plaing banyak mengunggah berita dengan kata kunci ini. Sepanjang periode pemantauan, Suara telah menerbitkan 61 artikel. Lalu, disusul dengan Harian Haluan sebanyak 51 artikel dan Kompas 50 artikel.
Intensitas pemberitaan terkait pangkat khusus yang diberikan kepada Deddy ini terjadi secara fluktuatif. Sehari setelah resmi mengumumkan hal ini, media massa santer memberitakannya hingga 117 artikel per hari. Namun, isu menurun di hari berikutnya, 11 Desember, dan kembali memuncak di tanggal 13 Desember 2022.
Peak time pemberitaan yang terjadi di tanggal 13 Desember didominasi oleh pemberitaan soal jumlah tunjangan yang diterima oleh Deddy setelah mendapatkan pangkat khusus. Calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono menuturkan bahwa meski Deddy berstatus sebagai Letkol Tituler AD, namun selebritas tersebut tidak mendapatkan gaji melainkan hanya tunjuangan. Pemberian tunjuangan tersebut pun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit TNI.
Tak hanya terkait tunjangan, wacana terkait permintaan pencabutan pangkat tersebut juga mulai berhembus di media massa. Hal inilah yang menjadi salah satu penyumbang sentimen negatif di topik ini. Seperti yang termuat di CNN Indonesia, menurut peneliti senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadis, Kementerian Pertahanan perlu mengkaji ulang pemberian pangkat Letkol Tituler tersebut. Hal ini berdasar pada Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1959 tentang Pangkat-pangkat Militer Khusus, Tituler, dan Kehormatan bahwa pangkat tersebut hanya diberikan kepada PNS dan pejabat yang untuk kepentingan jabatannya dalam keadaan bahaya dan pertahanan negara.
Perbincangan Letkol Tituler Deddy Corbuzier di Twitter
Tak hanya ramai di pemberitaan media massa, perbincangan di media Twitter terkait pangkat baru Deddy ini juga santer ditwitkan warganet. Dengan menggunakan dua kata kunci, yakni deddy && letkol dan deddy && tni, Media Monitoring Netray menemukan sebanyak 6.959 twit dalam periode pemantauan yang sama dengan kanal news.
Perbincangan terkait topik ini menarik perhatian warganet. Hal ini dapat dilihat dari jumlah impresi yang mencapai 1,3 juta reaksi. Dari 3.743 akun, cuitan yang mengandung kata kunci ini bahkan berpotensi menjangkau hingga 114,4 juta akun.
Namun, berbeda dengan kanal news. Apabila peak time pemberitaan terjadi di tanggal 13 Desember, perbincangan Twitter terjadi di tanggal 14 Desember 2022. Pada tanggal tersebut, cuitan terkait kata kunci ini mampu menyentuh angka 1.429 twit per hari. Perbincangan bersentimen negatif juga terlihat lebih dominan di sini. Terlihat dari grafik sentiment trend di bawah ini yang menunjukkan bahwa perbandingan twit bersentimen negatif lebih besar dibandingkan dengan twit bersentimen positif.
Selain cuitan perihal pangkat Letkol tersebut, di tanggal 14 perbincangan juga didominasi oleh twit-twit berkosakata tunjangan dan #boikotbangkrutkanoligarki. Selain media massa yang santer memberitakan tentang besaran tunjangan yang didapat Deddy, warganet pun juga menyoroti hal tersebut. Tak hanya itu, dalam Top Words di tanggal 14 tersebut juga terselip kata papua. Tak sedikit warganet yang ‘menyarankan’ agar Deddy berangkat ke Papua untuk membantu TNI dalam menghadapi KKB.
Dalam periode pemantauan ini, akun portal berita @detikcom, @CNNIndonesia, dan @KompasTV menduduki peringkat tiga teratas di jajaran Top Accounts by Popularity. Media detikcom berhasil mendapat raihan impresi sebanyak 8.786 reaksi dari twit yang mencantumkan kata kunci yang telah disebutkan.
Berbagai kritik dilayangkan warganet terkait pangkat khusus yang disandang Deddy. Mulai dari kritikan secara langsung atau pun berupa sindiran, seperti halnya yang diungkapkan oleh akun @cobeh2021. Dalam twitnya, akun @cobeh2021 mencuitkan sindiran perihal tugas yang akan diterima Deddy sebagai letkol, yakni mengajarkan para tentara untuk bermain sulap yang salah satunya dapat digunakan untuk mengelabuhi musuh. Tentu twit ini pun mendapat ratusan impresi dari warganet.
Penyematan pangkat Letkol Tituler yang disandang Deddy Corbuzier yang notabene merupakan seorang artis tersebut mendapat berbagai macam respons dari publik. Meski warganet memperbincangkan hal ini dengan dominasi perbincangan bersentimen negatif, fenomena ini terframing positif di pemberitaan media massa. Pangkat khusus seperti ini bukan baru sekali diterima di kalangan artis, tetapi penyematan Letkol Tituler oleh Prabowo kepada Deddy mampu menyedot atensi masyarakat luas.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah