Djawanews.com – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengimbau warga Muhammadiyah agar hijrah dari mental karyawan menuju mental pengusaha.
"Tugas berat yang terpikul di pundak pimpinan Muhammadiyah masa depan yaitu bagaimana mereka bisa menghijrahkan budaya dan mentality dari sebagian pengurus dan warganya, dari employee mentality ke entrepreneur mentality," ujar Anwar Abbas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Antara, Kamis, 17 November.
Anwar meyakini jika hal itu dilakukan maka keinginan Muhammadiyah untuk membangun peradaban tentu akan semakin mudah karena memiliki kekuatan finansial untuk menopang maksud dan tujuannya. Muhammadiyah boleh dikatakan sudah maju dalam bidang pendidikan dan pelayanan sosial.
"Hal itu terbukti dari besarnya jumlah amal usahanya dalam kedua bidang tersebut apakah itu berupa sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, klinik, panti asuhan, serta jaringan Lazismu dalam bidang filantropi," tuturnya.
Kendati demikian, lanjut dia, dalam bidang ekonomi dan bisnis Muhammadiyah tampak belum begitu menonjol meskipun dalam sektor keuangan Muhammadiyah punya beberapa amal usaha berupa BPRS dan BTM (Baitut Tamwil Muhammadiyah) serta dalam sektor riil Muhammadiyah punya beberapa buah hotel, pompa bensin, ladang sawit, taman rekreasi dan lain-lain, namun ukurannya masih terbilang kecil.
Dalam muktamar ke-47 di Makassar tahun 2015 lalu Muhammadiyah telah memancangkan pilar ketiga, yaitu pilar ekonomi dan bisnis disamping pilar pendidikan dan pelayanan kesehatan yang sudah ada.
Selama periode 2015-2020/2022 berbagai usaha dan upaya sudah dilakukan, tapi tampaknya belum begitu berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
"Hal ini terkait erat dengan masalah budaya dan mentality. Mentality yang dominan di muhammadiyah adalah employee mentality belum entrepreneur mentality," katanya.
Melalui muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah nanti, ia berharap, Muhammadiyah dapat lebih serius lagi dalam membangun dan mengembangkan pilar ketiga yang sudah diusungnya tujuh tahun yang lalu itu.