Djawanews.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah rampung menyelesaikan proyek jembatan gantung di Jombang, Jawa Timur. Jembatan yang diberi nama Jembatan Gantung Mbah Buto ini punya panjang 60 meter yang menghubungkan Desa Ngrimbi dengan Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, hadirnya jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan.
"Terutama dalam beraktivitas menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Jumat 16 Juli 2021.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali Achmad Subki menyatakan, Jembatan Gantung Mbah Buto merupakan bagian dari paket pekerjaan Pembangunan Jembatan Gantung Kaliregoyo Cs yang dilaksanakan oleh BBPJN Jawa Timur – Bali, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
"Selain Jembatan Gantung Mbah Buto, terdapat dua jembatan gantung lainnya masih dalam proses konstruksi yakni Jembatan Gantung Kaliregoyo di Kabupaten Lumajang dan Jembatan Gantung Ngares di Kabupaten Trenggalek," jelas Subki.
Jembatan gantung pejalan kaki ini hanya boleh dilintasi oleh warga yang berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Cuma ambulans dalam keadaan gawat saja yang boleh jadi pengecualian.
"Jembatan Gantung Mbah Buto ini konstruksinya adalah jembatan gantung baja, dimana kekuatannya mengandalkan sling hanger sebagai perkuatan di lantainya," jelas Subki.
Setyowati, salah satu warga Desa Penggaron mengatakan, dengan adanya Jembatan Gantung Mbah Buto membantu aksesibilitas dan mobilitas warga di Kecamatan Mojowarno. Kini, mereka mengaku tak perlu menempuh jarak yang cukup jauh untuk menuju ke fasilitas pendidikan dan pusat perekonomian.
"Dengan adanya Jembatan Gantung Mbah Buto, yang biasanya perjalanan 1 jam ke sekolah atau pasar, sekarang 15 menit sudah bisa sampai," ujar Setyowati.