Dilansir dari blog.netray.id: Penolakan rencana pertambangan batu andesit yang berbuntut penangkapan sejumlah orang di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo pada 8 Februari 2022 menjadi perhatian media massa online. Namun tak semua media online populer memberitakan soal konflik di Wadas.
Berdasarkan data alexa.com sebuah situs pemeringkat laman populer, per 9 Februari 2022 setidaknya ada 10 besar media online terpopuler di Indonesia. Urutannya adalah sebagai berikut:
3. Liputan6.com
5. Merdeka.com
6. Kompas.com
7. Detik.com
8. Grid.id
10. Sindonews.com
Dari 10 media online paling populer itu tak banyak yang memberitakan konflik Wadas. Berdasarkan analisis Netray dari pantauan pemberitaan media online sepekan ke belakang dengan periode 3-9 Februari 2022, ada 511 artikel dari 48 media online yang memberitakan soal polemik Wadas.
Namun jika dilihat lebih detail dari 10 media online terpopuler, hanya ada dua media online yang masuk jajaran 10 besar paling banyak memberitakan soal Wadas. Kedua media itu adalah Pikiran-rakyat.com sebanyak 39 pemberitaan, kemudian Suara.com dengan 64 pemberitaan.
Sisanya pemberitaan didominasi oleh media online dengan tingkat kepopuleran di bawah 10 besar. Di antaranya media online yang paling dominan memberitakan isu Wadas adalah CNNIndonesia.com dengan 108 pemberitaan. Media online di bawah naungan CT Corp milik pengusaha sekaligus mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung berada pada peringkat 17 media online paling populer menurut alexa.com.
Dalam Top Portal Netray, media CNN Indonesia menempati urutan teratas dari berbagai media online yang paling sering mengangkat isu Wadas. Dari total keseluruhan jumlah artikel yang diterbitkan CNN Indonesia tentang wadas didominasi oleh konflik aparat dan warga. CNN Indonesia paling sering menyoroti tindakan represif pihak kepolisian.
Hal tersebut tercermin dari kata yang paling menonjol dari Top Word pemberitaan CNN Indonesia yakni desa, warga, aparat, dan kepolisian. Artinya Pemberitaan yang diangkat oleh CNNIndonesia seputar Wadas lebih banyak berfokus tentang warga dan aparat yang saat itu terjadi penangkapan.
Berita penolakan tambang di Wadas hingga berujung penangkapan oleh Polisi menuai sentimen negatif. Pemberitaan bersentimen negatif dari CNN Indonesia menyumbang lebih banyak daripada isu dengan sentimen positif.
Dari sampel berita CNN Indonesia di atas, memperlihatkan beberapa judul artikel selalu mengarah pada isu yang mengkritisi tindakan kekerasan Polri. Kritik diutarakan berbagai lembaga resmi yang menyayangkan tindakan aparat.
Arus Sentimen Secara Umum Pemberitaan Wadas
Secara umum topik pemberitaan wadas menggema dalam tiga kategori. Pemberitaan pertama dengan kategori hukum disumbang sebanyak 66%, lalu berita dengan kategori pemerintah sebesar 22%, dan sekitar 7% berita berkategori politik.
Pemberitaan sentimen negatif lebih mendominasi daripada sentimen positif yakni 290 berbanding 188. Tidak jauh dari isu yang diangkat oleh media CNN Indonesia, secara umum pemberitaan soal tindakan represif dan dugaan kekerasan terhadap warga juga menjadi salah satu sumber pemberitaan bersentimen negatif.
Hidden Insight Isu Wadas
Selain isu utama konflik aparat dan warga Wadas yang paling banyak disoroti media, Netray melihat isu lain yang tersaji dari permasalahan yang muncul di tengah konflik Wadas.
Dilihat dari Jajaran Top Complaint di atas, selain kata kekerasan, sewenang-wenang, dan kontra, terdapat kata pemadaman listrik. Selain melakukan kekerasan dan penangkapan warga, ternyata saluran listrik di desa wadas pun dipadamkan.
Beriringan dengan naiknya isu kekerasan yang dilakukan anggota Polisi kepada warga wadas, pemadaman listrik pun turut menjadi sorotan. Pasalnya pemadaman listrik hanya terjadi di Desa Wadas sedangkan di desa lain tidak mengalami pemadaman listrik.
Berdasarkan pemberitaan,Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta menyebut 40 warga Wadas ditangkap dengan sewenang-wenang melalui cara sweeping di kala pemadaman listrik. Alasan penangkapan warga ini karena dianggap membawa senjata tajam. Akan tetapi setelah ditelusuri, terjadi kesalahan informasi di kalangan Kepolisian.
Selain LBH Yogyakarta yang turut mengawal polemik Wadas, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga angkat bicara. Komnas HAM mengeluarkan argumen kekecewaan dan ketidakberpihakan pada pemerintah terkait tindakan aparat yang tidak mencerimkan sikap humanis.
Melansir dari Suara, Komnas HAM menyoroti tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian kepada warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Demikian analisis Netray, simak ulasan topik terkini lainnya dalam blog.netray.id
Editor: Irwan Syambudi