Djawanews - Selama bulan Ramadan 1442 H, DPP PKS secara maraton melakukan silaturahim kebangsaan dengan seluruh Partai Politik yang memiliki kursi di parlemen. Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan salah satu dampak Silaturahim Kebangsaan adalah relaksasi polarisasi politik di Indonesia.
Syaikhu menyebut, adanya sebuah polarisasi di publik yang masih terjadi ekses dari Pilpres 2014, 2019 dan Pilkada. Bagi PKS, sikap oposisi bukan berarti terus melestarikan polarisasi politik yang justru kontraproduktif terhadap kebersamaan sesama anak bangsa. Kompetisi politik di alam demokrasi adalah hal yang lumrah. Namun, kompetisi politik ini harus didasar semangat kebangsaan yang lebih tinggi.
"Silaturahim kebangsaan adalah ikhtiar untuk memberikan keteladanan bahwa di tengah perbedaan pandangan politik yang semakin terbelah, kita masih bisa membangun berbagai macam kesamaan pandangan sebagai bangsa. Kepentingan bangsa tetap yang harus diutamakan. Kita memiliki tugas sejarah untuk mewariskan rasa persatuan dan persaudaraan di tengah masyarakat," ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam Pidato Politik Puncak HUT 19 PKS dan Halal bi Halal Nasional, Minggu (30/5/2021). Pernyataan ini diwartakan juga oleh DPP PKS.
Selain relaksasi polarisasi politik, Silaturahim Kebangsaan PKS adalah manifestasi dari jalan Islam Rahmatan Lil Alamin. Syaikhu menekankan, Islam sebagai Rahmat sekalian alam tidak boleh hanya menjadi jargon atau slogan, tetapi harus terealisasikan dalam sikap dan tindakan.
"Silaturahim kebangsaan ini adalah salah satu manifestasi tersebut. Kita harus rajin berkomunikasi dan bersilaturahim dengan berbagai elemen kebangsaan," papar dia.
Silaturahim Kebangsaan, papar Syaikhu, juga salah satu ikhtiar memitigasi berbagai stigma yang dilekatkan oleh pihak pihak yang tidak menginginkan keberadaan PKS. Silaturahim kebangsaan akan mencairkan ketegangan politik, membuka kran komunikasi politik yang tersumbat dan mengikis prasangka prasangka buruk antar anak bangsa.
"Oleh karena itu, silaturahim kebangsaan ini harus sering kita lakukan di berbagai level kepemimpinan partai mulai dari tingkat nasional, wilayah hingga daerah. Silaturahmi tidak harus formal, komunikasi informal juga tidak kalah penting," tegasnya.
Syaikhu menuturkan, silaturahim kebangsaan juga akan menjadikan sikap politik kita semakin moderat. Karena dengan silaturahim kebangsaan, PKS membangun titik temu dengan berbagai elemen bangsa, dan menghormati berbagai perbedaan.
"Sikap moderat ini akan menjadikan kita bisa membangun sinergi dan kesepakatan di tengah perbedaan pandangan dan sikap politik," kata dia.